KOMPAS.com - Makanan dengan indeks glikemik tinggi perlu kita waspadai karena mudah meningkatkan gula darah.
Dikutip dari Better Health, indeks glikemik (GI) adalah cara makanan dan minuman sumber karbohidrat diberi peringkat berdasarkan seberapa cepat mereka meningkatkan kadar gula/glukosa darah.
Penting diketahui, skala indeks glikemik sebagai berikut:
Baca juga: Angka Kebutuhan Karbohidrat Harian yang Berguna untuk Penghasil Energi
Terlalu banyak dan sering kita makan makanan dengan indeks glikemik tinggi, otomatis kadar gula darah meningkat.
Gula darah tinggi atau disebut sebagai hiperglikemia akan memicu sejumlah bahaya penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, kadar gula darah tinggi diukur sebagai berikut:
Untuk bisa mengantrol kadar gula darah kita, ada baiknya mengetahui indeks glikemik yang dikandunganya, yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca juga: Jangan Asal Langsing, Pahami 5 Efek Samping Diet Rendah Karbohidrat
Dikutip dari Cleveland Clinic, makanan dengan indeks glikemik tinggi biasanya berasal dari:
Dikutip dari Health Grades, berikut daftar sumber karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi tersebut:
Tepung putih diproses dari gandum yang telah dihilangkan lapisan dedak.
Sehingga, roti dari tepung putih memiliki lebih sedikit serat yang dibutuhkan untuk memperlambat pencernaan dan menjaga agar gula darah tidak melonjak.
Contoh roti putih memiliki indeks glikemik 71.
Baca juga: Tinggi Karbohidrat, Bisakah Penderita Diabetes Makan Pasta?
Banyak sereal sarapan memiliki indeks glikemik tinggi karena kandungan karbohidratnya.
Sereal sarapan yang dibuat hanya dengan dedak yang memiliki kandungan indeks glikemik lebih rendah.
Sebagian besar camilan manis adalah sumber karbohidrat dan gula tambahan, sehingga indeks glikemiknya tinggi.