Alkohol menghasilkan produk sampingan yang disebut congener. Senyawa ini berkontribusi pada bagaimana rasa, bau, dan penampilan alkohol.
Para peneliti melihat senyawa ini juga berkontribusi pada efek alkohol yang memabukkan dan tingkat keparahan orang mabuk.
Alkohol menghambat produksi zat yang disebut glutamin, yang dapat bertindak sebagai stimulan dan membuat orang tetap terjaga.
Begitu seseorang berhenti minum, tubuh memproduksi glutamin berlebih, yang mengganggu tidur dan menyebabkan kelelahan.
Baca juga: Memahami Efek Alkohol Pada Ginjal
Saat memproses alkohol, tubuh menghasilkan asam laktat. Asam laktat mengurangi produksi gula darah.
Jadi, minum alkohol akan mengakibatkan kelelahan, berkeringat, lapar, dan tremor. Apalagi, jika dikonsumsi berlebihan.
Alkohol mengiritasi lapisan lambung dan usus Anda. Ini memperlambat laju pencernaan, meningkatkan zat lemak di hati dan lambung serta sekresi pankreas.
Semua proses pada gastrointestinal itu menyebabkan Anda mengalami gejala mabuk, seperti sakit perut dan mual.
Efek alkohol hingga menyebabkan orang mabuk buruk bagi kesehatan, sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa tidak ada batas aman untuk minum alkohol.
Baca juga: Cara Mengatasi Pusing Hangover setelah Minum Alkohol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.