KOMPAS.com - Salah satu gejala khas yang sering ialami penderita bipolar adalah perubahan mood yang ekstrim.
Pasien bipolar bisa saja merasa senang hingga melakukan hal-hal impulsif.
Namun, di suatu titik mereka bisa merasakan depresi yang sangat berat sehingga dunia terasa suram dan hidup tak adil baginya.
Momen depresi ini seringkali dibenci oleh pasien bipolar. Sebab, mereka bisa saja merasa tak berdaya dan sulit melakukan aktivitas sehari-hari, bahkan untuk hal kecil sekalipun.
Akibatnya, produktivitas terganggu dan mereka seringkali bermasalah dengan pekerjaan.
Langkah terpenting yang harus pasien bipolar lakukan saat episode depresi datang adalah tetap melakukan perawatan atau treatment yang sudah dianjurkan oleh dokter.
Treatment yang diberikan bisa berupa terapi obat atau psikoterapi khusus, bahkan kombinasi keduanya.
Dokter bisa saja meresepkan beberapa jenis obat, termasuk penstabil suasana hati, antidepresan, dan obat antipsikotik.
Terapi bicara juga dapat membantu pasien mengendalikan stres dan mengenali gejala yang dialami lebih cepat.
Jenis terapi lain, yang disebut terapi perilaku kognitif, yang mengajarkan Anda cara untuk mengatasi pikiran negatif saat depresi datang.
Baca juga: Gejala Mirip dan Kerap Salah Diagnosis, Ini Beda Bipolar dan Autisme
Untuk memaksimalkan treatment yang diberikan dokter, pasien juga disarankan melakukan hal berikut:
Saat depresi, memang terasa sulit melakukan rutinitas menyehatkan. Kita cenderung melakukan kebiasaan buruk.
Nafsu makan juga kemungkinan besar menjadi tak terkontrol atau bahkan kita sama sekali tidak merasa lapar.
Namun, tetaplah untuk berpegang teguh pada rutinitas sehat, seperti tidur tepat waktu dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Pasien bisa mencoba meningkatkan asupan sayuran, protein, dan biji-bijian. Usahakan juga untuk tidur minimal delapan jam setiap hari.
Anda juga perlu tidur dan bangun di jam yang sama.
Sebab, kebiasaan makan dan tidur yang tidak sehat dapat memperburuk gejala depresi Anda.
Sama seperti menjadwalkan makan dan tidur, pasien dapat membantu menangkal gejala depresi dengan mengatur aktivitas lain sebagai rutinitas.
Pasien bisa membuat daftar tugas harian sebagai "to do list", lalu coret atau berikan tanda centang jika sudah melakukannya.
Saat menjadwalkan tugas harian, pastikan Anda menyisihkan waktu yang cukup untuk beristirahat dan bersantai.
Terlalu sibuk dapat memperburuk gejala depresi dan menyebabkan frustasi.
Yang terbaik adalah memprioritaskan waktu Anda dan tetap disiplin untuk berkonsultasi ke dokter.
Para peneliti percaya jenis olahraga tertentu dapat membantu meringankan gejala depresi, seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda dengan intensitas rendah hingga sedang.
Untuk hasil terbaik, Anda bisa mengusahakan untuk berolahraga setidaknya tiga hingga empat hari per minggu selama 30 hingga 40 menit setiap kali.
Mencoba hal baru adalah cara paling jitu untuk meminimalisir gejala depresi.
Misalnya, jika Anda belum pernah dipijat sebelumnya, pertimbangkan untuk menjadwalkan janji temu di spa terdekat.
Anda juga bisa mencoba yoga atau meditasi untuk relaksasi pikiran.
Baca juga: 3 Tips Jaga Kestabilan Rumah Tangga saat Pasangan Menderita Bipolar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.