Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Sleep Apnea Bisa Disembuhkan? Berikut Penjelasannya…

Kompas.com - 23/08/2023, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Sleep apnea adalah gangguan tidur yang membuat penderitanya berhenti bernapas sementara ketika tidur. Namun, apakah sleep apnea bisa disembuhkan?

Sleep apnea atau apnea tidur ternyata tidak bisa disembuhkan secara total. Namun, terdapat beberapa perawatan dan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala sleep apnea yang muncul.

Untuk lebih memahaminya, simak penjelasan dan cara mengatasi sleep apnea berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Obstructive Sleep Apnea, Penyebab, dan Gejalanya

Apakah sleep apnea bisa disembuhkan?

Sleep apnea ternyata tidak dapat disembuhkan secara total dan bisa jadi masalah kesehatan kronis yang berlangsung seumur hidup.

Dilansir dari WebMD, meskipun sleep apnea tidak bisa disembuhkan, tapi perubahan kebiasaan, perawatan, dan pengobatan tepat dapat mengurangi gejala gangguan tidur ini.

Prosedur operasi untuk mengatasi apnea tidur juga dapat dilakukan. Namun, operasi yang dilakukan tidak menjamin bahwa apnea tidur dapat sembuh secara total.

Bahkan, penderita apnea tidur yang telah melakukan prosedur operasi dapat mengalami kondisi ini lagi.

Sleep apnea juga tidak bisa sembuh dengan sendirinya dan memerlukan perawatan secara rutin agar tidak menyebabkan masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.

Sebaliknya, kondisi yang dialami umumnya akan berangsur membaik ketika penderita melakukan perubahan kebiasaan dan melakukan perawatan secara rutin.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sleep Apnea pada Anak, Penyebab, dan Gejalanya

Cara mengatasi sleep apnea

Meskipun sleep apnea tidak dapat disembuhkan secara total, gejala yang muncul dapat dikurangi dengan melakukan perubahan kebiasaan dan mendapatkan perawatan serta pengobatan secara medis.

Melansir Sleep Foundation, ada beberapa perubahan kebiasaan yang dapat dilakukan sebagai cara mengatasi sleep apnea, seperti:

  • Menurunkan berat badan, terlebih pada penderita yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas
  • Menghindari tidur telentang dan menjaga agar tubuh dalam posisi miring agar dapat bernapas dengan lega
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari tubuh, seperti dengan menumpuk bantal
  • Mengatasi alergi yang dapat menyebabkan hidung tersumbat, seperti dari polusi udara, asap rokok, dan bulu binatang
  • Menghentikan kebiasaan merokok yang dapat memperparah gejala sleep apnea
  • Menghindari kebiasaan minum minuman beralkohol mendekati waktu tidur

Selain melakukan perubahan kebiasaan, penderita apnea tidur perlu mendapatkan perawatan secara medis sehingga bisa mendapatkan tidur yang berkualitas dan menghindari gangguan saat tidur.

Beberapa perawatan dan pengobatan secara medis untuk sleep apnea, yakni:

  • Melakukan terapi Positive Airway Pressure (PAP), seperti CPAP, BiPAP, APAP, dan ASV, yang berguna untuk mengalirkan udara ke saluran pernapasan atas
  • Melakukan terapi oral appliance yang digunakan di mulut untuk menjaga agar saluran pernapasan tetap terbuka
  • Melakukan gerakan peregangan untuk menguatkan otot mulut dan tenggorokan sehingga tidak menutup saluran pernapasan saat tidur, namun efektivitasnya masih diperdebatkan karena belum terbukti efektif untuk mengurangi gejala apnea tidur
  • Melakukan prosedur operasi ketika penderita memiliki kelainan pada tonsil atau rahang sehingga menyebabkan apnea tidur, namun cara ini belum tentu dapat menyembuhkan sleep apnea secara total
  • Melakukan prosedur operasi saraf hipoglosus dengan memasangkan alat khusus yang berguna untuk mengaktifkan saraf yang menuju ke lidah sehingga tidak menutup saluran pernapasan
  • Melakukan prosedur operasi saraf phrenic dengan memasangkan memasangkan alat khusus sehingga diafragma dapat meregang saat bernapas
  • Mengonsumsi obat tertentu, khususnya ketika penderita mengidap central sleep apnea

Setelah menyimak penjelasan apakah sleep apnea bisa disembuhkan berikut cara mengatasinya di atas, Anda yang punya masalah tidur ini ada baiknya berkonsultasi ke dokter. Pasalnya, gangguan tidur ini perlu dikelola gejalanya agar tidak berisiko bagi kesehatan. 

Baca juga: Mengenal Apa itu Sleep Apnea, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Health
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
Health
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Health
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Health
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Health
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Health
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Health
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Health
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau