Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Komplikasi Henti Jantung Beserta Gejalanya yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 09/03/2024, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Henti jantung (cardiac arrest) bisa memicu komplikasi berbahaya, meski selamat dari masalah kesehatan ini.

Mengutip Cleveland Clinic, henti jantung adalah masalah kelistrikan dalam tubuh yang membuat jantung berhenti berdetak dan memompa darah.

Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Henti Jantung Berdasarkan Jenis Kelamin

Dengan begitu darah tidak bisa mengalir ke seluruh tubuh yang membutuhkan.

Dalam beberapa menit, hal ini membuat organ dan seluruh tubuh Anda berisiko mati karena tidak mendapat pasokan oksigen yang dibawa oleh darah.

Sehingga, henti jantung rentan menyebabkan kematian, jika tidak segera mendapatkan pengobatan medis.

Untuk diketahui bahwa henti jantung bisa terjadi pada orang dengan atau tanpa penyakit jantung.

Baca juga: Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung yang Perlu Diketahui

Mengalami serangan jantung atau kondisi jantung lainnya dapat meningkatkan risiko Anda secara signifikan.

Orang yang selamat dari henti jantung sering kali mengalami masalah kesehatan lain yang berlangsung lama, bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Dalam artikel ini akan ditunjukkan sejumlah kompliasi henti jantung untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit tersebut.

Baca juga: Apa Itu Henti Jantung, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya

Apa saja komplikasi henti jantung?

Dikutip dari Health, henti jantung berakibat fatal, jika tidak segera ditangani.

Bahkan dengan pengobatan, tingkat kelangsungan hidup cenderung rendah.

Hanya 10 persen orang yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit dapat bertahan hidup.

Namun, hingga 60 persen orang yang mengalami serangan jantung di rumah sakit dapat bertahan hidup.

Itu sebabnya mengetahui tanda-tanda serangan jantung dan memulai CPR sesegera mungkin sangatlah penting.

Di antara mereka yang selamat dari henti jantung, komplikasi serius dapat timbul karena kuranganya aliran darah.

Baca juga: 6 Cara Menurunkan Risiko Henti Jantung dengan Pola Hidup Sehat

Komplikasi henti jantung yang serius tersebut meliputi:

  • Kerusakan otak dan masalah neurologis

Mengutip Very Well Health, henti jantung (saat jantung berhenti berdetak) mengganggu sirkulasi, menyebabkan sel-sel otak mulai mati dalam waktu kurang dari lima menit setelah otak kekurangan oksigen yang dibutuhkan dalam darah.

Hal itu menyebabkan kerusakan otak yang bisa berakibat fatal dalam waktu singkat.

Tanpa oksigen dan gula yang dibutuhkan untuk berfungsi, otak tidak mampu mengirimkan sinyal listrik yang diperlukan untuk menjaga pernapasan dan fungsi organ.

Hal ini dapat menyebabkan terjadinya hypoxic-anoxic injury (HAI). Hipoksia mengacu pada kekurangan oksigen sebagian, sedangkan anoksia berarti kekurangan oksigen total.

Secara umum, semakin banyak oksigen yang hilang, semakin parah kerusakan pada otak.

Gejala komplikasi henti jantung pada otak ini bisa meliputi:

    • Hilang ingatan yang parah (amnesia)
    • Kontraksi otot yang tidak disengaja (spastisitas)
    • Hilangnya kendali otot
    • Hilangnya mobilitas dan kontrol motorik halus
    • Inkontinensia
    • Gangguan bicara
    • Perubahan kepribadian
    • Disorientasi terhadap tempat, orang, atau waktu

Baca juga: Macam-macam Penyakit Jantung dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai

  • Kerusakan ginjal

Keurakan ginjal dapat menyebabkan hilangnya fungsi organ secara bertahap. Pada akhirnya, ini bisa menyebabkan gaagal ginjal.

Gejala kerusakan ginjal ini bisa meliputi:

    • Anemia
    • Kelelahan
    • Sakit kepala
    • Kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan
    • Kesulitan tidur
  • Gagal jantung

Gagal jantung adalah suatu kondisi jangka panjang di mana jantung Anda tidak dapat memompa darah dengan cukup baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda.

Gejala komplikasi henti jantung ini bisa meliputi:

    • Sesak napas
    • Bangun dengan sesak napas di malam hari
    • Nyeri dada
    • Palpitasi jantung
    • Kelelahan saat Anda aktif
    • Pembengkakan di pergelangan kaki, tungkai, dan perut
    • Pertambahan berat badan
    • Perlu buang air kecil saat istirahat di malam hari
    • Batuk kering dan menusuk
    • Perut yang penuh (kembung) atau keras
    • Kehilangan nafsu makan atau sakit perut

Baca juga: Hubungan Obesitas dan Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

  • Gangguan kesehatan mental

Gangguan kesehatan mental atau penyakit mental memengaruhi cara Anda berpikir dan berperilaku. Ini contohnya kecemasan dan depresi.

Gangguan kesehatan mental mengubah Anda untuk beraktivitas di rumah, tempat kerja, sekolah, atau di komunitas Anda.

Gejala gangguan kesehatan mental bisa meliputi:

    • Penggunaan obat-obatan rekreasional atau alkohol
    • Menghindari situasi sosial dan teman
    • Perubahan gairah seks
    • Kesulitan memahami kenyataan, termasuk mengalami delusi atau halusinasi
    • Kekhawatiran atau ketakutan yang berlebihan
    • Kelelahan atau masalah tidur
    • Perasaan sedih atau terisolasi.

Demikian sejumlah masalah kesehatan yang bisa berkembang sebagai komplikasi henti jantung.

Anda pernah mengalami henti jantung sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter risiko komplikasi yang bisa Anda alami.

Karena henti jantung dapat terjadi pada orang tanpa penyakit jantung, sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung sejak dini.

Baca juga: Kenapa Diabetes Menyebabkan Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau