Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2021, 16:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kaki kaku terjadi ketika otot terasa kencang dan menjadi lebih sulit untuk bergerak daripada biasanya, terutama setelah istirahat.

Terkadang kaki kaku juga disertai nyeri otot, kram, dan rasa tidak nyaman.

Kekakuan otot biasanya hilang dengan sendirinya.

Namun, dalam beberapa kasus, kekakuan otot bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius, terutama jika ada gejala lain.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Bangun Tidur Badan Pegal dan Kaku

Penyebab

Keseleo dan ketegangan adalah alasan paling umum untuk kekakuan otot.

Kondisi umum lainnya yang dapat menyebabkan otot kaku meliputi:

  • Gigitan atau sengatan serangga
  • Tetanus
  • Meningitis
  • HIV
  • Penyakit Legionnaires
  • Polio
  • Mononukleosis
  • Lupus
  • Influenza atau flu
  • Cedera karena panas atau dingin yang ekstrem
  • Anestesi atau obat yang digunakan untuk operasi

Gejala

Gejala kaki kaku, selain rasa tidak nyaman pada kaki, tergantung pada penyebabnya.

Berikut adalah gejala yang biasa ditimbulkan berdasarkan penyebab kaki kaku.

Baca juga: 4 Penyebab Tangan dan Kaki Sakit, Dari Masalah Sendi hingga Saraf

Gejala dari infeksi bakteri tetanus:

  • Kesulitan menelan
  • Sakit perut atau kram
  • Peningkatan tekanan darah
  • Detak jantung cepat

Gejala dari Meningitis:

  • Leher kaku
  • Demam tinggi mendadak
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah

Gejala dari HIV:

  • Mual
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Ruam

Gejala dari infeksi polio:

  • Demam
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Sakit dada
  • Panas dingin
  • Sakit tenggorokan

Baca juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Kaki Kram

Gejala dari mononucleosis menular:

  • Kelelahan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Amandel bengkak

Lupus eritematosus sistemik (SLE) dan polymyalgia rheumatica juga dapat menyebabkan gejala serupa.

Diagnosis

Cari pertolongan medis segera jika mengalami kekakuan otot bersama dengan salah satu gejala berikut:

  • Demam, terutama dengan kekakuan di leher
  • Kelemahan otot yang ekstrim
  • Kemerahan, nyeri, dan bengkak di area otot yang kaku
  • Nyeri otot yang dimulai setelah minum obat baru

Dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan dan gejala lain yang dialami.

Dokter juga melakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan penyebab kekakuan.

Selain itu, dokter bisa jadi akan melakukan tes darah atau tes laboratorium lainnya, termasuk sinar-X dan CT atau MRI scan.

Perawatan

Untuk sebagian besar kasus kekakuan otot, ada beberapa pengobatan rumahan sederhana untuk meredakannya, yakni:

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Kaki Pegal-pegal

  • Istirahat sampai tubuh pulih
  • Menggunakan kompres panas atau es, bisa juga secara bergantian
  • Peregangan untuk meningkatkan fleksibilitas dan sirkulasi
  • Mandi air hangat
  • Memijat daerah yang kaku

Pencegahan

Untuk membantu mencegah kekakuan otot, coba tips berikut ini:

  • Melatih postur dengan baik
  • Pastikan furnitur di rumah dan di tempat kerja nyaman
  • Beristirahat secara teratur
  • Makan makanan yang sehat.

Kaki kaku biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Dalam kasus kronis atau berulang, perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mengobati dan mencegah kekakuan otot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau