KOMPAS.com - Kaki kaku terjadi ketika otot terasa kencang dan menjadi lebih sulit untuk bergerak daripada biasanya, terutama setelah istirahat.
Terkadang kaki kaku juga disertai nyeri otot, kram, dan rasa tidak nyaman.
Kekakuan otot biasanya hilang dengan sendirinya.
Namun, dalam beberapa kasus, kekakuan otot bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius, terutama jika ada gejala lain.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Bangun Tidur Badan Pegal dan Kaku
Keseleo dan ketegangan adalah alasan paling umum untuk kekakuan otot.
Kondisi umum lainnya yang dapat menyebabkan otot kaku meliputi:
Gejala kaki kaku, selain rasa tidak nyaman pada kaki, tergantung pada penyebabnya.
Berikut adalah gejala yang biasa ditimbulkan berdasarkan penyebab kaki kaku.
Baca juga: 4 Penyebab Tangan dan Kaki Sakit, Dari Masalah Sendi hingga Saraf
Gejala dari infeksi bakteri tetanus:
Gejala dari Meningitis:
Gejala dari HIV:
Gejala dari infeksi polio:
Baca juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Kaki Kram
Gejala dari mononucleosis menular:
Lupus eritematosus sistemik (SLE) dan polymyalgia rheumatica juga dapat menyebabkan gejala serupa.
Cari pertolongan medis segera jika mengalami kekakuan otot bersama dengan salah satu gejala berikut:
Dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan dan gejala lain yang dialami.
Dokter juga melakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan penyebab kekakuan.
Selain itu, dokter bisa jadi akan melakukan tes darah atau tes laboratorium lainnya, termasuk sinar-X dan CT atau MRI scan.
Untuk sebagian besar kasus kekakuan otot, ada beberapa pengobatan rumahan sederhana untuk meredakannya, yakni:
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Kaki Pegal-pegal
Untuk membantu mencegah kekakuan otot, coba tips berikut ini:
Kaki kaku biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Dalam kasus kronis atau berulang, perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mengobati dan mencegah kekakuan otot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.