Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2021, 11:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gigi berlubang merupakan kondisi gigi yang rusak sehingga menyebabkan lubang akibat penumpukan bakteri dan kebersihan mulut yang buruk.

Kondisi ini menjadi salah satu keluhan umum yang dapat terjadi pada segala usia. Namun, gigi berlubang yang terlambat ditangani dapat berkembang secara bertahap.

Baca juga: Alasan Makanan Manis Bikin Gigi Berlubang

Gejala

Pada awalnya, terdapat kemungkinan gigi berlubang tidak menunjukan gejala apapun. Gejala yang muncul akan bervariasi tergantung pada letak dan tingkat keparahannya.

Mengutip Healthline, berikut gejala gigi berlubang yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  • Sensitivitas gigi
  • Sakit gigi
  • Terasa nyeri saat makan atau minum sesuatu yang manis, panas, atau dingin
  • Lubang yang terlihat di gigi
  • Terdapat noda berwarna coklat, hitam, atau putih di permukaan gigi

Ketika mengalami gejala di atas, dapat dikatakan bahwa pembusukan akibat gigi berlubang semakin serius.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk segera melakukan pemeriksaan dan pembersihan gigi secara teratur, bahkan ketika mulut dan gigi terasa baik-baik saja.

Penyebab

Gigi berlubang disebabkan oleh plak atau lapisan lengket yang menempel di gigi. Plak merupakan hasil kombinasi dari bakteri, air liur, dan partikel atau sisa makanan.

Dilansir dari Mayo Clinic, plak terbentuk karena tidak membersihkan gigi dengan baik setelah makan banyak gula dan pati, sehingga bakteri dengan cepat membentuk plak.

Plak yang menempel pada gigi dapat mengeras dan menjadi karang gigi yang sulit dihilangkan.

Baca juga: Orangtua, Begini Cara Mencegah Gigi Berlubang pada Anak

Kemudian, asam yang dihasilkan plak secara perlahan mengikis lapisan terluar gigi hingga membentuk lubang pada gigi.

Jika dibiarkan, bakteri dan asam akan masuk lebih dalam ke bagian pulpa gigi yang terdiri dari saraf dan pembuluh darah.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan pembengkakan di dalam gigi sehingga menyebabkan sensitivitas gigi dan rasa nyeri. Bahkan, ketidaknyamanannya dapat meluas ke luar akar gigi hingga ke tulang.

Faktor risiko

Seperti yang sudah disebutkan, gigi berlubang dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia.

Pada umumnya, gigi yang terletak di bagian belakang sangat rentan mengalami kerusakan karena memiliki banyak lekukan dan celah sehingga sulit untuk dibersihkan.

Mengutip Healthline, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami gigi berlubang, yaitu:

  • Berlebihan mengonsumsi makanan dan minuman manis atau asam
  • Makan sebelum tidur
  • Kebersihan mulut yang buruk
  • Tidak mendapatkan cukup fluoride atau mineral alami
  • Mulut kering
  • Gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia
  • Sakit maag atau penyakit Gastroesophageal reflux (GERD) dapat menyebabkan asam lambung mengalir ke mulut dan mengikis gigi

Baca juga: 5 Cara Mencegah Gigi Berlubang

Diagnosis

Berdasarkan Mayo Clinic, dokter Anda dapat melakukan diagnosis atau mendeteksi gigi berlubang dengan:

  • Diskusi mengenai gejala, tingkat keparahan, dan sensitivitas gigi
  • Pemeriksaan mulut dan gigi
  • Pemeriksaan gigi dengan instrumen gigi untuk memeriksa area lunak
  • Rontgen gigi untuk menunjukkan tingkat gigi berlubang dan pembusukan

Komplikasi

Menurut Healthline, jika terlambat ditangani, gigi berlubang dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk:

  • Sakit gigi berkelanjutan
  • Abses gigi yang dapat terinfeksi dan memicu komplikasi yang mengancam keselamatan
  • Perkembangan nanah di sekitar gigi yang terinfeksi
  • Peningkatan risiko patah atau terkelupasnya gigi
  • Kesulitan mengunyah makanan

Perawatan

Pilihan pengobatan akan tergantung pada tingkat keparahan. Melansir Mayo Clinic terdapat beberapa cara untuk mengatasi gigi berlubang, meliputi:

Baca juga: 6 Cara Mencegah Penumpukan Plak Gigi yang Bisa Sebabkan Gigi Berlubang

  • Filling
    Tambalan gigi merupakan tindakan paling umum untuk mengatasi gigi berlubang dengan menghilangkan bagian gigi yang membusuk dari gigi dan mengisinya dengan bahan atau zat khusus tertentu.
  • Crown
    Kurung gigi merupakan prosedur pemasangan mahkota gigi palsu di atas gigi yang membusuk. Prosedur ini umumnya dilakukan jika kerusakan telah menjadi lebih parah.
  • Root Canal
    Perawatan saluran akar gigi dilakukan jika kerusakan telah mencapai bagian dalam atau akar gigi dan mengatasinya tanpa mencabut gigi.
  • Fluoride treatment
    Dokter akan memberikan fluoride yang kandungannya lebih tinggi dalam bentuk cair, gel, atau busa. Terapi ini dilakukan untuk mencegah lubang pada gigi bertambah besar.
  • Cabut gigi
    Dilakukan jika kerusakan sudah sangat parah dan tidak bisa dipulihkan. Tindakan ini dapat diikuti dengan pemasangan gigi palsu atau implan gigi.

Pencegahan

Pada dasarnya, kebersihan mulut dan gigi yang baik menjadi kunci utama untuk menghindari terjadinya gigi berlubang.

Berikut adalah cara untuk membantu mencegah gigi berlubang menurut Mayo Clinic, antara lain:

  • Menggunakan pasta gigi dan obat kumur yang mengandung fluoride
  • Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dan lebih baik dilakukan sesudah makan setelah setiap makan
  • Gunakan benang gigi atau pembersih interdental untuk membersihkan sela-sela gigi
  • Kunjungi dokter gigi secara teratur
  • Bersihkan gigi sebelum tidur
  • Rajin mengonsumsi buah dan sayur
  • Hindari makanan yang tersangkut di lekukan dan lubang gigi dalam waktu lama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau