KOMPAS.com - Narsistik merupakan gangguan kepribadian ketika seseorang memiliki pendapat yang berlebihan tentang diri sendiri dan membutuhkan kekaguman atau perhatian dari orang lain.
Penderita Narsistik kemungkinan memiliki emosi yang intens dan memiliki perhatian yang berlebih terhadap kekuasaan dan kecukupan pribadi.
Misalnya, Anda merasa kecewa apabila tidak mendapatkan pujian.
Baca juga: 5 Tanda Orang Mengidap Gangguan Kepribadian Narsistik
Pada dasarnya, penyebab narsistik tidak dapat dipahami dengan baik.
Namun, kelainan genetik yang diturunkan dianggap bertanggung jawab atas sebagian besar kasus kondisi ini.
Mengutip Healthline, faktor lingkungan juga dapat berkontribusi sebagai penyebab narsistik, termasuk:
Perlu diketahui bahwa narsistik juga dapat terjadi akibat pengaruh depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya.
Narsistik merupakan gangguan spektrum yang gejalanya dapat berkisar dari ringan hingga berat.
Menurut Medical News Today, gejala narsistik dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Gangguan Kepribadian Ambang dan Bipolar
Melansir Medical news Today, narsistik dapat menyebabkan komplikasi lainnya, seperti:
Baca juga: 6 Cara Mudah Mengontrol Gangguan Kecemasan
Selain itu, seseorang dengan narsistik juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami hal berikut:
Melansir Medical News Today, narsistik merupakan suatu kondisi yang sulit untuk didiagnosis secara khusus.
Oleh karena itu, seorang dokter perlu melakukan penilaian psikiatri untuk menemukan setidaknya 5 dari seluruh gejala narsistik yang ada.
Berdasarkan Healthline, perawatan narsistik dapat dilakukan dengan cara berikut:
Menghadiri seluruh sesi terapi dan minum obat sesuai petunjuk dokter akan membantu Anda untuk melihat perbedaan dalam diri dan hubungan dengan orang lain.
Baca juga: Memahami Apa Itu Gangguan Psikosomatik dan Cara Mengatasinya
Perubahan gaya hidup dapat Anda lakukan untuk membantu proses terapi atau pengobatan narsistik.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.