Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2021, 21:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dispareunia adalah istilah medis untuk nyeri genital persisten atau berulang yang terjadi sebelum, selama, atau, setelah hubungan seksual.

Dispareunia dapat terjadi karena berbagai alasan, mulai dari masalah struktural hingga masalah psikologis.

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami rasa sakit ketika hubungan seksual.

Baca juga: Vaginismus: Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengatasinya

Perawatan akan berfokus pada penyebab yang mendasarinya untuk membantu menghilangkan masalah yang mengganggu dari dispareunia.

Penyebab

Beberapa kondisi dapat menyebabkan dispareunia. Bagi sebagian wanita, itu bisa menjadi pertanda masalah fisik.

Beberapa yang lain mengalami rasa sakit sebagai akibat dari faktor emosional.

Penyebab fisik umum dispareunia meliputi:

  • Kekeringan vagina akibat menopause, melahirkan, menyusui, obat-obatan, atau terlalu sedikit gairah sebelum berhubungan seksual
  • Gangguan kulit yang menyebabkan bisul, pecah-pecah, gatal, atau terbakar
  • Infeksi, seperti ragi atau infeksi saluran kemih (ISK)
  • Cedera atau trauma saat melahirkan, kecelakaan, episiotomi, histerektomi, atau operasi panggul
  • Vulvodynia atau nyeri yang berpusat di area vulva
  • Vaginitis atau radang vagina
  • Vaginismus atau pengencangan spontan otot-otot dinding vagina
  • Endometriosis
  • Sistitis
  • Penyakit radang panggul (PID)
  • Fibroid rahim
  • Sindrom iritasi usus besar (IBS)
  • Radiasi dan kemoterapi.

Faktor-faktor yang mengurangi hasrat seksual atau memengaruhi kemampuan untuk terangsang juga dapat menyebabkan dispareunia.

Baca juga: Mengenal Vulvodynia, Penyebab Hubungan Seks Terasa Menyakitkan

Faktor-faktor ini meliputi:

  • Stres, yang dapat menyebabkan otot-otot dasar panggul menegang
  • Ketakutan, rasa bersalah, atau malu yang berhubungan dengan seks
  • Masalah kepercayaan diri
  • Obat-obatan seperti pil KB
  • Masalah dalam hubungan
  • Kondisi seperti kanker, radang sendi, diabetes, dan penyakit tiroid
  • Riwayat pelecehan seksual atau pemerkosaan.

Gejala

Gejala pada penderita dipareunia antara lain:

  • Nyeri pada saat masuk penetrasi seksual
  • Rasa sakit dengan setiap penetrasi, termasuk ketika memasang tampon
  • Rasa sakit yang dalam selama melakukan dorongan
  • Nyeri terbakar atau nyeri pegal
  • Nyeri berdenyut, berlangsung berjam-jam setelah berhubungan intim.

Diagnosis

Evaluasi medis untuk mendiagnosis dispareunia biasanya terdiri dari:

  • Penelusuran riwayat medis menyeluruh
  • Pemeriksaan panggul
  • Tes lainnya, seperti USG panggul.

Baca juga: Gairah Seks Menurun Setelah Menopause, Begini Cara Mengatasinya

Jika mengalami nyeri berulang saat berhubungan seks, bicarakan segera dengan dokter.

Mengobati masalah dapat membantu kehidupan seks, keintiman emosional, dan citra diri penyintas.

Perawatan

Perawatan dispareunia didasarkan pada penyebab kondisi yang mendasarinya.

Apabila rasa sakit disebabkan oleh infeksi atau kondisi sejenis, dokter biasanya merekomendasikan obat seperti:

  • Antibiotik
  • Obat antijamur
  • Kortikosteroid topikal atau injeksi.

Jika obat jangka panjang menyebabkan kekeringan pada vagina, dokter akan mengubah resep pengobatan.

Dokter juga dapat merekomendasikan terapi.

Terapi untuk dispareunia yakni sensitisasi atau terapi seks.

Dalam terapi desensitisasi, pasien akan melakukan teknik relaksasi vagina, seperti senam kegel, untuk mengurangi rasa sakit.

Selain itu, perawatan rumahan di bawah ini juga dapat mengurangi gejala dispareunia:

  • Gunakan pelumas yang larut dalam air
  • Berhubungan seks ketika dalam keadaan santai
  • Berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan tentang rasa sakit
  • Kosongkan kandung kemih sebelum berhubungan seks
  • Mandi air hangat sebelum berhubungan seks
  • Minum obat pereda nyeri sebelum berhubungan seks
  • Oleskan kompres es ke vulva untuk menenangkan rasa terbakar setelah berhubungan seks

Baca juga: Berbagai Kemungkinan Penyebab Seks Terasa Menyakitkan

Komplikasi

Komplikasi umum dispareunia meliputi dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik pasien, citra tubuh, hubungan dengan pasangan, dan upaya untuk hamil pada wanita.

Pencegahan

Tidak ada pencegahan khusus untuk dispareunia.

Namun, tips dari Healthline berikut dapat dicoba untuk mengurangi risiko rasa sakit saat berhubungan seks:

  • Setelah melahirkan, tunggu setidaknya enam minggu sebelum melanjutkan hubungan seksual
  • Gunakan pelumas yang larut dalam air saat kekeringan vagina menjadi masalah
  • Gunakan alat yang higienis
  • Dapatkan perawatan medis rutin
  • Cegah penyakit menular seksual (PMS) dengan menggunakan kondom atau penghalang lainnya
  • Dorong pelumasan vagina alami dengan waktu yang cukup untuk foreplay dan stimulasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com