KOMPAS.com - Keguguran adalah hilangnya kehamilan atau aborsi spontan yang mengakibatkan hilangnya janin sebelum minggu ke-20.
Umumnya keguguran terjadi selama trimester atau tiga bulan pertama kehamilan.
Melansir Mayo Clinic, istilah "keguguran" mungkin memberi kesan ada sesuatu yang tidak beres pada kehamilan. Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya besar.
Baca juga: Benarkah Makan Nanas saat Hamil Bisa Sebabkan Keguguran?
Sebagian besar keguguran terjadi karena janin tidak berkembang seperti yang diharapkan.
Meski disayangkan, keguguran adalah pengalaman yang relatif umum. Namun, dibutuhkan proses panjang bagi seorang wanita yang kehilangan kehamilannya.
Gejala keguguran dapat beragam, tergantung pada tahap kehamilan yang tengah dijalani.
Dalam beberapa kasus, keguguran dapat terjadi begitu cepat hingga sang ibu tidak menyadari dirinya sedang hamil sebelum kehilangan janinnya.
Berikut beberapa gejala keguguran:
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala di atas selama kehamilan.
Gejala tidak selalu berarti mengalami keguguran, tetapi akan lebih baik jika dokter mengkonfirmasi tidak ada masalah dengan kehamilan.
Menurut Cleveland Clinic, setengah dari kasus keguguran yang terjadi pada trimester pertama disebabkan oleh kelainan kromosom yang dapat bersifat herediter atau spontan pada sperma atau sel telur orang tua.
Baca juga: Keguguran: Tanda, Penyebab, Cara Mencegah
Kromosom adalah struktur kecil di dalam sel-sel tubuh yang membawa banyak gen, unit dasar hereditas.
Gen menjadi penentu fitur fisik seseorang, seperti jenis kelamin, warna rambut dan mata, serta golongan darah.
Umumnya, masalah pada kromosom terjadi secara kebetulan dan tidak terkait dengan kesehatan orang tua.
Masalah dengan gen atau kromosom dapat menyebabkan hal berikut.
Kehamilan mola atau kehamilan mola parsial bukan sebuah kehamilan yang layak. Terkadang kondisi ini juga dapat dikaitkan dengan adanya kanker pada plasenta.
Dalam beberapa kasus, kondisi kesehatan ibu dapat menjadi penyebab keguguran. Seperti:
Baca juga: Awas Ibu Hamil, Stres Bisa Jadi Pemicu Keguguran
Sementara itu, beberapa kegiatan seperti ini tidak menyebabkan keguguran:
Konsultasikan dengan dokter jika merasa khawatir akan risiko terkait pekerjaan terhadap kehamilan.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan keguguran, yaitu:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa tes lain, seperti:
Penanganan keguguran tergantung pada jenis keguguran yang dialami. Jika tidak ada jaringan yang tersisa pada tubuh (keguguran total), tidak diperlukan perawatan khusus.
Baca juga: 4 Penyebab Umum Keguguran yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil
Namun, jika terdapat beberapa jaringan yang tersisa dalam tubuh, terdapat beberapa opsi yang dapat dilakukan:
Beberapa cara untuk menurunkan risiko keguguran, di antaranya:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.