Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2021, 09:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Encopresis adalah kondisi ketika secara tidak sengaja buang air besar yang berulang ke dalam pakaian. Kondisi ini biasanya dialami oleh anak berumur 4 tahun atau lebih.

Biasanya, kondisi ini terjadi ketika tinja yang terkena dampak terkumpul di usus besar dan rektum.

Usus besar menjadi terlalu penuh dan tinja cair bocor di sekitar tinja yang tertahan, sehingga menodai pakaian dalam.

Baca juga: Inkontinensia Urine

Akhirnya, retensi tinja dapat menyebabkan peregangan (distensi) usus dan hilangnya kendali atas buang air besar.

Penyebab

Anak mungkin mengalami sembelit. Tinja menjadi cenderung keras, kering, dan tersangkut di usus besar (disebut impaksi tinja).

Anak kemudian hanya mengeluarkan tinja basah atau hampir cair yang mengalir di sekitar tinja yang keras.

Penyebab lain mungkin termasuk:

  • Tidak melakukan toilet training pada anak
  • Memulai toilet training saat anak masih terlalu kecil
  • Masalah emosional, seperti gangguan pembangkangan oposisi atau gangguan perilaku.

Apapun penyebabnya, anak mungkin merasa malu, bersalah, atau rendah diri, dan mungkin menyembunyikan tanda-tanda encopresis.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko encopresis meliputi:

  • Menggunakan obat-obatan yang dapat menyebabkan sembelit, seperti penekan batuk
  • Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD)
  • Gangguan spektrum autisme
  • Kecemasan atau depresi.

Encopresis jauh lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Hal ini cenderung hilang seiring bertambahnya usia anak.

Baca juga: Inkontinensia Alvi

Gejala

Gejala encopresis dapat mencakup salah satu dari berikut ini:

  • Tidak dapat menahan tinja sebelum ke toilet (inkontinensia usus)
  • Buang air besar di tempat yang tidak semestinya (seperti di pakaian)
  • Menyembunyikan kondisi ketika buang air besar (mengotori celana)
  • Mengalami sembelit dan feses yang keras
  • Mengeluarkan tinja yang sangat besar kadang-kadang yang hampir menghalangi toilet
  • Kehilangan selera makan
  • Retensi urine
  • Menolak untuk duduk di toilet
  • Menolak untuk minum obat
  • Sensasi kembung atau nyeri di perut.

Diagnosis

Hubungi dokter segera jika anak sudah menjalani toilet training dan mulai mengalami satu atau lebih gejala encopresis.

Penyedia layanan kesehatan dapat mengindentifikasi tinja tersangkut di rektum anak (impaksi tinja).

X-ray perut anak dapat menunjukkan tinja yang terkena dampak di usus besar.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan sistem saraf untuk menyingkirkan masalah sumsum tulang belakang.

Tes lain yang biasa dilakukan untuk diagnosis antara lain:

Baca juga: Kenali Gejala Inkontinensia Urine Berdasarkan Jenisnya

  • Urinalisis
  • Kultur urin
  • Tes fungsi tiroid
  • Tes skrining seliaka
  • Tes kalsium serum
  • Tes elektrolit serum.

Perawatan

Tujuan pengobatan encopresis adalah untuk:

  • Mencegah sembelit
  • Pertahankan kebiasaan buang air besar yang baik.

Perawatan umumnya termasuk salah satu dari berikut ini:

  • Memberi anak pencahar atau enema untuk mengeluarkan tinja yang kering dan keras
  • Pemberian pelunak feses pada anak
  • Minta anak makan makanan tinggi serat (buah-buahan, sayuran, biji-bijian) dan minum banyak cairan untuk menjaga feses tetap lembut
  • Menggunakan minyak mineral rasa untuk waktu yang singkat (pengobatan jangka pendek karena minyak mineral mengganggu penyerapan kalsium dan vitamin D)
  • Mengunjungi psikoterapis untuk membantu anak mengatasi rasa malu, rasa bersalah, atau kehilangan kepercayaan diri
  • Untuk encopresis tanpa konstipasi, anak mungkin memerlukan evaluasi psikiatri untuk menemukan penyebabnya.

Respons yang terbaik bagi orang tua ialah mendukung, daripada mengkritik atau mengecilkan hati anak.

Baca juga: Arti Warna dan Bentuk Feses bagi Kesehatan

 

Komplikasi

Jika tidak diobati, anak mungkin memiliki kepercayaan diri yang rendah dan masalah dalam bergaul.

Komplikasi lain yang bisa terjadi ialah:

  • Sembelit kronis
  • Inkontinensia urine.

Pencegahan

Encopresis dapat dicegah dengan:

  • Pelatihan toilet anak pada usia yang tepat dan dengan cara yang positif
  • Berbicara dengan dokter tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu anak jika anak menunjukkan tanda-tanda sembelit, seperti tinja yang kering, keras, atau jarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau