Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2021, 09:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Optik neuritis merupakan gangguan penglihatan akibat peradangan pada saraf mata (saraf optik), yaitu saraf yang menghubungkan mata dengan otak.

Saraf optik juga berfungsi untuk mengirimkan cahaya dari retina ke otak sehingga manusia dapat melihat.

Peradangan, iritasi, atau kerusakan pada saraf optik menimbulkan rasa sakit pada mata dan menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas.

Baca juga: Bagaimana Diabetes Memicu Kerusakan Saraf?

Optik neuritis kerap dihubungkan dengan multiple sclerosis, yaitu penyakit yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada saraf di otak dan saraf tulang belakang.

Selain itu, optik neuritis juga dapat terjadi bersamaan dengan penyakit infeksi atau gangguan imunitas, seperti lupus.

Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, mulai orang dewasa bahkan anak-anak. Namun, sering kali dialami oleh wanita yang berusia 20 hingga 40 tahun.

Optik neuritis umumnya hanya memengaruhi salah satu mata, tetapi pada sebagian kasus juga dapat memengaruhi kedua mata secara bersamaan.

Gejala

Mengutip Mayo Clinic, berikut beberapa gejala optik neuritis :

  • Nyeri

Sebagian besar penderita optik neuritis mengalami nyeri pada mata yang memburuk saat menggerakkan bola mata.

Terkadang nyeri yang dirasakan, seperti nyeri tumpul pada bagian belakang mata.

  • Penurunan penglihatan pada satu mata

Penderita optik neuritis umumnya mengalami penurunan daya lihat sementara, tetapi tingkat penurunan dapat bervariasi.

Penurunan daya lihat yang signifikan biasanya berkembang selama beberapa jam atau hari dan akan membaik dalam beberapa minggu atau bulan.

Baca juga: Sklerosis Ganda

Pada sebagian kasus, optik neuritis dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen.

  • Penurunan ruang pandang

Penurunan ruang pandang dapat terjadi dengan pola yang tidak menentu, seperti ruang pandang menyempit atau penglihatan bagian tepi tidak terlihat dengan jelas.

  • Daya lihat warna berkurang

Optik neuritis sering memengaruhi persepsi warna yang menyebabkan penderita merasa bahwa warna tampak kurang jelas atau tidak seterang biasanya

  • Kilatan cahaya

Sebagian penderita optik neuritis merasa melihat kilatan cahaya kerlap-kerlip saat bola mata digerakkan.

Penyebab

Dirangkum dari Medical News Today dan Mayo Clinic, penyebab optik neuritis masih belum diketahui secara pasti.

Sebagian peneliti menganggap kondisi ini terjadi karena kelainan autoimun, yaitu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel tubuhnya sendiri.

Optik neuritis diduga terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang myelin, yaitu selaput saraf optik, yang menyebabkan myelin mengalami kerusakan.

Kerusakan myelin menyebabkan sinyal saraf dari mata tidak terkirim dengan baik ke otak sehingga terjadi gangguan penglihatan.

Baca juga: 7 Nutrisi yang Baik untuk Kesehatan Mata, Bukan Hanya Vitamin A

Penyakit autoimun yang diduga berkaitan dengan optik neuritis adalah multiple sclerosis dan neuromyelitis optica.

Multiple sclerosis menyebabkan sistem imun menyerang selaput myelin yang berada di otak dan saraf tulang belakang.

Sedangkan neuromyelitis optica, menyebabkan peradangan pada saraf optik dan saraf tulang belakang.

Meskipun memiliki kemiripan dengan multiple sclerosis, tetapi neuromyelitis optica tidak menyebabkan kerusakan saraf otak.

Faktor risiko

Dikutip dari Medical News Today, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami optik neuritis, yaitu:

  1. Penggunaan pil kina, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati malaria
  2. Beberapa golongan obat-obatan antibiotik juga dianggap dapat menyebabkan neuritis optik
  3. Infeksi bakteri, seperti penyakit Lyme dan sifilis
  4. Infeksi virus, seperti campak, gondongan, dan herpes
  5. Penyakit lain, seperti lupus dan sarkoidosis.

Diagnosis

Merangkum Mayo Clinic dan WebMD, diagnosis optik neuritis diawali dengan anamnesis dan melakukan pemeriksaan secara langsung pada mata penderita.

Berikut beberapa metode pemeriksaan mata yang dilakukan untuk mendiagnosis optik neuritis:

Baca juga: 11 Cara Menjaga Kesehatan Mata yang Baik Diperhatikan

  • Pemeriksaan mata rutin

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ketajaman penglihatan dan kemampuan mata penderita untuk melihat objek yang berada di tepi lapang pandang.

  • Tes reaksi pupil terhadap cahaya

Dokter akan menyinari mata dengan sinar dari senter untuk melihat respons pupil terhadap cahaya yang terang.

Jika pupil tidak mengecil seperti pupil mata yang sehat saat disinari cahaya maka penderita dapat dipastikan menderita optik neuritis.

  • Oftalmoskopi

Dengan menggunakan alat khusus yang disebut oftalmoskop, dokter akan memeriksa lempengan saraf optik penderita.

Penderita optik neuritis memiliki lempengan saraf optik yang membengkak.

  • Optical coherence tomography (OCT)

Bertujuan untuk mengukur ketebalan serabut saraf retina. Penderita optik neuritis memiliki serabut saraf retina itu yang lebih tipis daripada orang normal.

  • Visual evoked response

Menggunakan alat khusus yang ditempelkan ke kepala penderita untuk mengukur kecepatan aliran listrik dari saraf optik.

Penderita optik neuritis memiliki aliran listrik yang cenderung lebih lambat daripada orang normal.

Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata

  • Tes darah

Memeriksa antibodi di dalam darah untuk mengetahui kemungkinan adanya neuromyelitis optica dan mendeteksi tanda infeksi.

  • Pemindaian dengan MRI

Sebelum melakukan pemeriksaan MRI, dokter akan menyuntikkan cairan pewarna kontras agar hasil foto X-ray saraf optik dan bagian lain dari otak tampak lebih jelas.

Pemindaian MRI juga dilakukan untuk mengetahui area kerusakan pada otak yang menyebabkan multiple sclerosis.

Perawatan

Dirangkum dari WebMD dan American Academy of Ophthalmology, sebagian besar kasus optik neuritis dapat sembuh dengan sendirinya.

Penderita optik neuritis umumnya memerlukan penanganan untuk mengembalikan penglihatan atau menjaga agar gejala tidak semakin parah.

Berikut beberapa penanganan yang dapat mempercepat penyembuhan optik neuritis:

  • Obat kortikosteroid

Kortikosteroid adalah obat utama untuk mengobati penyakit optik neuritis dan diberikan melalui suntikan.

Obat ini dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan pada saraf optik, serta mengurangi risiko perkembangan multiple sclerosis.

Baca juga: Konsumsi Suplemen Baik Untuk Kesehatan Mata, Benarkah?

  • Suntik imunoglobulin (IVIG)

Suntikan imunoglobulin (IVIG) dapat mengatasi kondisi optik neuritis yang sudah parah dan tidak dapat diatasi dengan kortikosteroid.

  • Vitamin B12

Meski jarang terjadi, optik neuritis dapat terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B12. Suntikan vitamin B12 dapat mengatasi kondisi ini.

Jika optik neuritis disebabkan oleh suatu penyakit, dokter akan mengobati kondisi tersebut.

Meski penglihatan telah kembali normal, penderita dapat mengalami gangguan penglihatan akibat optik neuritis kembali.

Namun, kondisi ini lebih cenderung dialami oleh penderita multiple sclerosis dan neuromyelitis optica.

Komplikasi

Menurut Mayo Clinic, optik neuritis dapat memunculkan beberapa kondisi berikut:

  1. Kerusakan saraf mata permanen
  2. Penurunan ketajaman penglihatan
  3. Efek samping obat kortikosteroid, seperti penurunan sistem imun sehingga tubuh rentan mengalami infeksi, perubahan mood, dan kenaikan berat badan.

Pencegahan

Dilansir dari Medicine Net, hampir 50 persen optik neuritis disebabkan oleh reaksi antibodi terhadap virus.

Baca juga: 8 Alasan Merokok Dapat Merusak Kesehatan Mata

Oleh karena itu, dengan mengurangi risiko terinfeksi virus pernapasan dapat menurunkan risiko optik neuritis, meskipun tidak dapat sepenuhnya menghindari paparan virus pernapasan.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terinfeksi virus pernapasan:

  1. Mencuci tangan dengan sabun sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara berkala
  2. Tidak menyentuh wajah sebelum mencuci tangan untuk mengurangi risiko terserang flu
  3. Ajarkan anak-anak untuk menutup mulut dan hidung saat bersin
  4. Ajarkan anak-anak pentingnya menjaga dan cara menerapkan kebersihan pribadi.

Dikarenakan multiple sclerosis merupakan penyakit yang diduga menyebabkan optik neuritis maka penderita multiple sclerosis perlu melakukan pengobatan rutin.

Tidak hanya penderita multiple sclerosis yang berisiko mengalami optik neuritis, tetapi penderita optik neuritis juga berisiko menderita multiple sclerosis.

Maka dari itu, penderita optik neuritis terkadang mendapatkan suntikan interferon yang dapat menunda atau membantu mencegah penyakit multiple sclerosis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau