KOMPAS.com - Efusi pleura terjadi ketika cairan menumpuk di ruang antara paru-paru dan rongga dada.
Selaput tipis, yang disebut pleura, menutupi bagian luar paru-paru dan bagian dalam rongga dada.
Selalu ada sedikit cairan di dalam lapisan ini untuk membantu melumasi paru-paru saat mereka mengembang di dalam dada saat bernapas.
Baca juga: Efusi Perikardium
Namun, jika terlalu banyak cairan menumpuk, misalnya karena kondisi medis, ragam masalah bisa muncul.
Ada dua jenis efusi pleura berdasarkan penyebabnya, yakni:
Faktor risiko efusi pleura antara lain:
Gejala efusi pleura dapat mencakup salah satu dari masalah berikut ini:
Terkadang efusi pleura tidak menimbulkan gejala.
Baca juga: 6 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Paru-paru
Segera hubungi dokter atau pergi ke ruang gawat darurat jika mengalami:
Dokter akan memeriksa dan menanyakan gejala.
CT scan dada atau rontgen dada mungkin cukup bagi penyedia untuk memutuskan perawatan yang diperlukan.
Dokter terkadang juga melakukan tes pada cairan untuk memastikan:
Selain itu, tes darah juga mungkin dilakukan, seperti:
Jika diperlukan, tes lain ini dapat dilakukan:
Baca juga: 19 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Paru-paru
Tujuan pengobatan adalah untuk:
Pengeluaran cairan (thoracentesis) dapat dilakukan jika terdapat banyak cairan dan menyebabkan tekanan dada, sesak napas, atau kadar oksigen rendah.
Mengeluarkan cairan memungkinkan paru-paru mengembang, membuat pernapasan lebih mudah.
Penyebab penumpukan cairan juga harus diobati, misalnya:
Pada orang dengan kanker atau infeksi, efusi sering diobati dengan menggunakan selang dada untuk mengalirkan cairan dan mengobati penyebabnya.
Dalam beberapa kasus, salah satu perawatan berikut dilakukan:
Baca juga: Jangan Sepelekan, Ini Pentingnya Vaksinasi untuk Kesehatan Paru-paru
Komplikasi efusi pleura yang mungkin terjadi adalah:
Tidak ada metode yang ditetapkan untuk pencegahan primer efusi pleura.
Namun, menghindari beberapa faktor risiko dapat mencegah penyakit ini, seperti:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.