Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2022, 06:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Trombosis vena dalam (DVT atau trombosis vena) adalah bekuan darah yang berkembang di vena jauh di dalam tubuh.

Gumpalan mungkin menghambat sebagian atau seluruh dari aliran darah vena.

Kebanyakan DVT terjadi di kaki bagian bawah, paha, atau panggul. Meskipun, kondisi ini juga dapat terjadi di bagian lain dari tubuh, termasuk lengan, otak, usus, hati, atau ginjal.

Baca juga: Trombosis Vena Dalam: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah

Gejala

Menurut CDC, gejala DVT hanya terjadi pada sekitar setengah dari orang dengan kondisi ini.

Gejala umum DVT, meliputi:

  • pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, atau tungkai di satu sisi
  • nyeri kram di kaki, biasanya berawal di betis
  • sakit parah yang tidak dapat dijelaskan di kaki dan pergelangan kaki
  • area kulit yang terasa lebih hangat daripada kulit di sekitarnya
  • area kulit yang terasa sakit menjadi pucat atau berwarna kemerahan atau kebiruan, tergantung pada warna kulit.

Orang dengan DVT ekstremitas atas atau bekuan darah di lengan mungkin tidak mengalami gejala.

Jika mengalami gejala, dapat meliputi:

  • sakit leher
  • sakit bahu
  • bengkak di lengan atau tangan
  • warna kulit berwarna biru atau lebih gelap
  • rasa sakit yang bergerak dari lengan ke lengan bawah
  • kelemahan di tangan.

Orang mungkin tidak mengetahui bahwa mereka menderita DVT hingga mereka menjalani perawatan darurat untuk emboli paru (bekuan darah di paru-paru)

Emboli paru dapat terjadi saat bekuan DVT telah berpindah dari lengan atau kaki ke paru-paru.

Baca juga: Kenali Apa itu Trombosis, Penyebab, Gejala, sampai Cara Mengatasinya

Saat arteri di paru-paru tersumbat, kondisi ini dapat mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan darurat.

Penyebab

Melansir Mayo Clinic, apapun yang mencegah darah mengalir atau membeku secara normal dapat menyebabkan pembekuan darah.

Penyebab utama DVT adalah kerusakan vena akibat pembedahan atau trauma dan peradangan akibat infeksi atau cedera.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan DVT, yaitu:

  • usia: orang berusia di atas 60 tahun lebih berisiko terkena DVT meskipun kondisi ini dapat menyerang orang segala usia
  • duduk dalam waktu lama: seperti saat mengemudi atau terbang, otot betis diam dan tidak berkontraksi. Kontraksi otot biasanya membantu sirkulasi darah.
  • cedera atau pembedahan: cedera pada pembuluh darah atau pembedahan dapat meningkatkan risiko pembekuan darah
  • kehamilan: kehamilan dapat meningkatkan tekanan di pembuluh darah, khususnya di daerah panggul dan kaki
  • pil KB atau terapi penggantian hormon: keduanya dapat meningkatkan kemampuan darah untuk membeku
  • kelebihan berat badan atau obesitas: kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan di pembuluh darah di panggul dan kaki
  • merokok: merokok dapat memengaruhi pembekuan darah dan sirkulasi, meningkatkan risiko DVT
  • kanker: beberapa jenis kanker dan pengobatannya meningkatkan zat dalam darah dan menyebabkannya menggumpal
  • gagal jantung: meningkatkan risiko DVT dan emboli paru karena memiliki fungsi jantung dan paru-paru yang terbatas
  • penyakit radang usus: seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa meningkatkan risiko DVT
  • riwayat pribadi atau keluarga: jika kerabat memiliki riwayat DVT atau emboli paru, risiko terkena akan meningkat
  • genetika: beberapa orang mewarisi faktor risiko atau kelainan genetik, seperti faktor V leiden yang membuat penderita rentan mengalami penggumpalan darah.

Baca juga: Trombosis Arteri

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemindaian ultrasound bagi pasien dengan dugan DVT. Pemindaian dapat menunjukkan jika darah mengalir secara normal melalui vena.

Selain itu, dokter juga mungkin akan melakukan rontgen vena (venogram). Dokter akan menyuntikkan pewarna untuk menunjukkan letak bekuan darah.

Tes lain yang mungkin dilakukan dapat termasuk:

Baca juga: Tak Ada Pengeroyokan di Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Begini Kata Pangkoarmada

  • MRI
  • CT Scan.

Perawatan

Perawatan bagi penderita DVT termasuk obat-obatan, stoking kompresi, dan mengangkat kaki yang terkena.

Jika bekuan darah luas, pengujian dan perawatan yang lebih invasif. Tujuan utama pengobatan, yaitu:

  • menghentikan gumpalan agar tidak semakin besar
  • cegah gumpalan agar tidak pecah di pembuluh darah dan berpindah ke paru-paru
  • mengurangi risiko pembekuan darah lainnya
  • mencegah komplikasi jangka panjang dari bekuan darah vena (insufisiensi vena kronis).

Dokter mungkin akan memberikan suntikan obat antikoagulan (pengencer darah) yang disebut heparin saat menunggu pemindaian ultrasound untuk diagnosis.

Setelah terdiagnosis dengan DVT, pengobatan utama adalah tablet obat antikoagulan, seperti warfarin dan rivaroxaban.

Baca juga: 5 Gejala Pembekuan Darah Sesuai Bagian Tubuh yang Terkena

Penderita mungkin perlu minum tablet tersebut selama setidaknya tiga bulan.

Jika obat antikoagulan tidak cocok, sebuah "filter" mungkin akan dimasukkan ke dalam vena besar di perut.

Filter tersebut berperan untuk menghambat dan menghentikan gumpalan darah yang mengalir ke jantung dan paru-paru.

Baca juga: Cara Cek KK Online 2025 Pakai HP, Ini Aplikasinya

Prosedur lain yang lebih baru melibatkan pemecahan dan pengisapan bekuan darah melalui tabung kecil di pembuluh darah.

Dibutuhkan konsumsi obat antikoagulan selama beberapa bulan setelah perawatan ini.

Bagi wanita hamil, dibutuhkan penanganan DVT yang berbeda. Dokter akan menyuntikkan antikoagulan selama sisa kehamilan dan hingga bayi berusia enam minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Upacara Pedang Pora Awali Prosesi Kremasi Alvin Lim

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Babak Baru Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Penyewa dan Penadah Jadi Tersangka

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Pesawat Ini Terbang Tahun 2025 dan Tiba di Tujuan Tahun 2024

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

KPK Periksa Ahok dalam Kasus Korupsi LNG PT Pertamina

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

RESMI PSSI Memberhentikan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

PSSI Resmi Pecat Shin Tae-yong, Erick Thohir Ungkap Alasannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Pramono Anung-Rano Karno Umumkan Tim Transisi, Ini Susunannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Profil Alvin Lim, Pengacara yang Meninggal Dunia Hari Ini

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Uang Donasi Agus Salim Rp 1,3 Miliar Dialihkan untuk Korban Bencana Alam

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Propam Pastikan Anggota Polsek Cinangka Bersalah, Abaikan Laporan Bos Rental Mobil

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Marc Klok Ungkap Problem STY di Timnas Indonesia, Hierarki dan Komunikasi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Tak Ada Pengeroyokan di Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Begini Kata Pangkoarmada

api-1 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Cara Cek KK Online 2025 Pakai HP, Ini Aplikasinya

api-1 . MOST-POPULAR

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau