Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2022, 13:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sindrom Eisenmenger adalah komplikasi jangka panjang dari cacat jantung bawaan (hadir sejak lahir) yang tidak diperbaiki.

Cacat jantung bawaan yang terkait dengan sindrom Eisenmenger menyebabkan darah beredar secara tidak normal di jantung dan paru-paru.

Ketika darah tidak mengalir secara normal, pembuluh darah di paru-paru menjadi kaku dan menyempit, meningkatkan tekanan di arteri paru-paru (hipertensi arteri pulmonal).

Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan

Kondisi ini secara permanen dapat merusak pembuluh darah di paru-paru.

Gejala

Gejala sindrom Eisenmenger meliputi:

  • bibir, jari tangan, jari kaki, dan kulit kebiruan (sianosis)
  • kuku jari tangan dan kaki membulat (clubbing)
  • mati rasa dan kesemutan pada jari tangan dan kaki
  • nyeri dada
  • batuk berdarah
  • pusing
  • pingsan
  • merasa lelah
  • sesak napas
  • detak jantung yang terlewati (palpitasi)
  • stroke
  • pembengkakan pada persendian akibat terlalu banyak asam urat.

Penyebab

Sindrom Eisenmenger biasanya berkembang karena adanya lubang di antara bilik jantung.

Beberapa cacat jantung yang dapat menyebabkan sindrom Eisenmenger meliputi:

  • defek kanal atrioventrikular: pada kelainan jantung ini, terdapat lubang besar di tengah jantung pada dinding antara bilik atas (atrium) dan bilik bawah (ventrikel). Katup jantung juga mungkin tidak berfungsi dengan baik.
  • defek septum atrium: cacat septum atrium adalah lubang pada dinding jaringan yang membagi sisi kanan dan kiri bilik atas jantung (atrium).
  • duktus arteriosus paten: cacat jantung ini adalah lubang antara arteri pulmonalis yang membawa darah miskin oksigen ke paru-paru dan arteri yang membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (aorta).
  • defek septum ventrikel: lubang pada dinding jaringan yang membagi sisi kanan dan kiri ruang pompa utama jantung (ventrikel) adalah penyebab sindrom Eisenmenger paling umum.

Baca juga: 18 Jenis Kelainan Jantung Bawaan

Diagnosis

Dokter akan melakukan beberapa tes dan mungkin menemukan:

  • irama jantung yang tidak normal (aritmia)
  • ujung jari tangan atau kaki membesar (clubbing)
  • murmur jantung (suara tambahan saat mendengarkan jantung).

Penyedia akan mendiagnosis sindrom Eisenmenger dengan melihat riwayat masalah jantung orang tersebut.

Tes lain termasuk:

  • hitung darah lengkap (CBC)
  • rontgen dada
  • pemindaian MRI jantung
  • kateterisasi jantung, prosedur yang menempatkan tabung tipis di arteri untuk melihat jantung dan pembuluh darah, serta mengukur tekanan
  • elektrokardiogram (EKG) untuk menguji aktivitas listrik di jantung
  • ekokardiogram, ultrasonografi jantung.

Sindrom Eisenmenger dapat ditangani sebelum kerusakan permanen terjadi pada arteri kecil di paru-paru.

Komplikasi

Beberapa kemungkinan komplikasi meliputi:

  • gagal jantung
  • masalah ginjal
  • risiko tinggi infeksi
  • serangan jantung
  • pendarahan di otak
  • aliran darah ke otak yang buruk
  • kematian mendadak.

Baca juga: Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi, Anak, dan Dewasa

Perawatan

Beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk sindrom Eisenmenger meliputi:

  • obat-obatan untuk mengobati hipertensi arteri pulmonal
  • pendekatan perbaikan
  • perawatan suportif
  • transplantasi jantung dan paru-paru.

Secara ideal, operasi korektif harus dilakukan sejak awal untuk mencegah terjadinya sindrom Eisenmenger.

Hal ini disebabkan oleh tidak adanya pengobatan khusus setelah sindrom berkembang selain melakukan transplantasi organ.

Namun, obat-obatan yang menurunkan tekanan arteri pulmonalis telah terbukti memiliki pengaruh sederhana terhadap kelangsungan hidup penderita sindrom Eisenmenger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com