Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2022, 13:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Patent foramen ovale (PFO) adalah lubang di jantung yang tidak menutup sebagaimana mestinya setelah lahir.

Kondisi ini menyebabkan terjadinya pembukaan kecil seperti lipatan yang berada di antara bilik kanan dan kiri atas jantung (atrium).

Baca juga: Kenali 7 Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi dan Anak

Penyebab

Menurut Mayo Clinic, tidak jelas apa yang menyebabkan foramen ovale tetap terbuka.

Namun kondisi ini dapat dikaitkan dengan faktor genetik yang mungkin berperan.

Gejala 

Pada sebagian besar kasus, patent foramen ovale (PFO) tidak menimbulkan gejala.

Berdasarkan Healthline, salah satu gejala yang mungkin muncul meskipun jarang terjadi adalah bayi memiliki kulit berwarna biru saat menangis atau buang air besar.

Diagnosis 

Menurut Healthline, diagnosis patent foramen ovale (PFO) dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Ekokardiogram untuk mendapatkan gambaran dan memeriksa jantung
  • Tes gelembung untuk mendeteksi lubang pada jantung.

Perawatan

Dalam kebanyakan kasus patent foramen ovale (PFO), tidak diperlukan pengobatan.

Namun, perawatan untuk mengatasi PFO meliputi dapat dilakukan dengan pembedahan atau prosedur kateterisasi untuk menutup pembukaan.

Selain itu, dokter mungkin merekomendasikan obat untuk mengencerkan darah dan mencegah pembentukan gumpalan sebagai pengganti operasi.

Baca juga: 18 Jenis Kelainan Jantung Bawaan

Anda juga dapat melakukan hal berikut sebagai perawatan rumahan, yaitu:

  • Istirahat yang cukup
  • Melakukan peregangan atau berjalan-jalan setelah duduk atau berdiri dalam waktu yang lama
  • Minum banyak cairan.

Komplikasi 

Pada dasarnya, Patent foramen ovale (PFO) tidak menyebabkan komplikasi.

Berdasarkan Mayo Clinic, kemungkinan komplikasi dari Patent foramen ovale (PFO) termasuk:

  • Oksigen darah rendah
  • Stroke
  • Migrain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com