KOMPAS.com - Saat tengah berbincang atau setelah makan, terkadang tanpa sengaja mulut kita mengeluarkan suara "hik!".
Bisa sekali, atau berulang kali. Kondisi itu disebut dengan cegukan.
Namun, dari mana suara cegukan berasal? Cegukan bermula dari diafragma, otot berbentuk kubah di antara paru-paru dan perut.
Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Karena Cegukan?
Saat Anda bernapas, diafragma akan tertarik ke bawah agar udara masuk ke paru-paru.
Namun, ketika napas akan dikeluarkan, tiba-tiba udara masuk ke tenggorokkan dan menyentuh kotak suara Anda.
Hal itu menyebabkan pita suara Anda tertutup, menyebabkan ada suara ‘hik!’ yang keluar secara tiba-tiba.
Mengalami cegukan merupakan sebuah gejala. Biasanya akan ada sensasi sesak di dada, perut, atau tenggorokan.
Jika cegukan berlangsung selama lebih dari 48 jam atau mengganggu aktivitas seperti makan, tidur, atau bernapas, segera hubungi dokter.
Hal-hal yang bisa menimbulkan cegukan, meliputi:
Kebanyakan cegukan hanya berlangsung sementara untuk waktu yang singkat.
Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Cegukan saat Puasa
Jika berlangsung dalam jangka panjang, biasanya disebabkan oleh kerusakan atau gangguan pada saraf yang terhubung dengan diafragma.
Terdapat banyak hal yang dapat "mengganggu" atau merusak saraf tersebut.
Mulai dari rambut yang menyentuh gendang telinga, radang tenggorokan, hingga kasus yang lebih serius seperti tumor, gondok, atau kista.
Gangguan sistem saraf pusat
Kerusakan pada sistem saraf seperti tumor atau infeksi dapat berakibat adanya masalah dalam kontrol tubuh terhadap refleks cegukan, seperti:
Gangguan metabolisme dan obat-obatan
Cegukan dapat terjadi dalam jangka waktu panjang jika terpicu oleh:
Baca juga: Mengenal Cegukan Pada Bayi dan Cara Mengatasinya
Cegukan dapat dialami oleh semua orang dari segala usia, bahkan saat janin masih di dalam perut.
Selain itu, ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cegukan.
Anda cenderung akan cegukan jika:
Jika cegukan berlangsung dalam jangka panjang, dokter akan memeriksa beberapa hal di bawah ini untuk mengetahui penyebabnya.
Selain itu, dokter juga bisa jadi melakukan tes darah untuk mengecek jika Anda terkena diabetes, infeksi, atau penyakit ginjal.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Cegukan Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan
Terdapat test visual yang mungkin dilakukan untuk mendeteksi adanya abnormalitas anatomi yang mengganggu saraf vagus, saraf frenikus, atau diafragma, seperti:
Diagnosis lain yang bisa dilakukan untuk memeriksa penyebab dari cegukan jangka panjang adalah tes endoskopi.
Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan pipa berkamera ke dalam tenggorokan untuk mengetahui jika ada permasalahan di kerongkongan atau tenggorokan.
Jika tidak kunjung diobati, terdapat beberapa komplikasi yang berpotensi timbul akibat cegukan, yaitu:
Baca juga: 10 Cara Mudah Menghilangkan Cegukan Tanpa Minum
Cegukan sering dianggap masalah yang sepele. Meski begitu, kondisi ini sering mengganggu dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dalam beraktivitas.
Berikut beberapa tips untuk menyembuhkan cegukan.
Jika cegukan berlangsung dalam jangka panjang, obat yang kemungkinan diberikan oleh Dokter meliputi:
Melansir healthline, tidak ada cara yang telah terbukti dapat mencegah cegukan.
Namun, jika Anda seseorang yang sering mengalami cegukan, cobalah menghindari hal yang dapat memicu cegukan.
Beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.
Baca juga: Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.