Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2021, 19:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alergi merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang tidak normal atau berlebihan terhadap alergen, yang umumnya tidak menimbulkan reaksi di tubuh orang lain.

Alergen merupakan zat tertentu yang dapat menyebabkan alergi, seperti serbuk sari tumbuhan, sengatan serangga, makanan, dan lainnya.

Pada dasarnya, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi.

Baca juga: 5 Gejala Alergi Telur yang Perlu Diwaspadai

Ketika Anda memiliki alergi, antibodi dapat mengidentifikasi alergen tertentu sebagai sesuatu yang berbahaya dan akhirnya menghasilkan reaksi alergi.

Tipe

Berikut beberapa tipe alergen yang dapat menyebabkan reaksi alergi menurut Mayo Clinic, yaitu:

  • Udara: serbuk sari, bulu binatang, tungau debu, dan jamur
  • Makanan: kacang, gandum, kedelai, ikan, kerang, telur, dan susu
  • Sengatan serangga: lebah atau tawon
  • Obat: antibiotik berbasis penisilin
  • Zat lainnya, seperti lateks yang jika tersentuh dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit

Gejala

Melansir Healthline, gejala alergi yang muncul akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Oleh karena itu, berikut jenis-jenis alergi serta gejala yang perlu Anda ketahui.

Alergi makanan

  • Pembengkakan pada bibir, lidah, wajah, atau tenggorokan
  • Gatal-gatal
  • Mual
  • Kelelahan
  • Kesemutan di mulut

Baca juga: 5 Gejala Alergi Makanan yang Perlu Diwaspadai

Alergi sengatan serangga

  • Pembengkakan yang meluas
  • Gatal-gatal di seluruh tubuh
  • Batuk
  • Nyeri dada
  • Sesak napas

Alergi obat

  • Gatal-gatal
  • Ruam
  • Pembengkakan wajah

Dan perlu diketahui bahwa reaksi alergi pada setiap orang akan memiliki tingkat keparahan yang berbeda. 

Alergi yang parah dapat menyebabkan anafilaksis yang merupakan keadaan darurat dengan gejala berikut:

  • Kesulitan bernapas
  • Pusing
  • Kehilangan kesadaran
  • Penurunan tekanan darah
  • Sesak napas yang parah
  • Ruam kulit
  • Denyut nadi terlalu cepat atau lemah
  • Mual
  • Muntah

Baca juga: Gejala Alergi Kacang yang Perlu Diperhatikan, Bisa Mengancam Nyawa

Komplikasi

Memiliki alergi meningkatkan risiko masalah medis tertentu. Berdasarkan Mayo Clinic, selain dapat menyebabkan anafilaksis, alergi juga dapat menyebabkan komplikasi lain seperti:

  • Asma
  • Sinusitis
  • Infeksi pada telinga
  • Infeksi paru-paru

Diagnosis

Alergi bukanlah kondisi yang dapat diabaikan. Segera hubungi dokter Anda jika mengalami serangan gejala alergi yang parah atau tidak membaik setelah pengobatan mandiri.

Untuk mengevaluasi apakah Anda memiliki alergi, dokter kemungkinan akan mengajak berdiskusi mengenai gejala, kemungkinan pemicu, dan pemeriksaan fisik.

Selain itu, melansir Mayo Clinic, berikut beberapa jenis pemeriksaan yang mungkin Anda lakukan untuk memastikan kondisi infeksi, yaitu:

  • Tes kulit, mendeteksi reaksi kulit terhadap paparan alergen
  • Tes darah, mengukur jumlah antibodi penyebab alergi dalam aliran darah, dan memeriksa kepekaan terhadap alergen

Perawatan

Melansir Healthline, berikut beberapa opsi perawatan medis yang akan Anda lakukan setelah menerima hasil diagnosis dari dokter, meliputi:

Baca juga: 8 Makanan yang Sering Menyebabkan Alergi

  • Penghindaran alergen
    Dokter akan membantu mengidentifikasi dan menghindari pemicu alergi
  • Obat-obatan
    Tergantung pada penyebabnya, obat-obatan dapat mengurangi reaksi sistem kekebalan tubuh dan meredakan gejala
  • Imunoterapi
    Dilakukan untuk kondisi alergi parah atau alergi yang tidak sepenuhnya hilang dengan pengobatan lain
  • Epinefrin darurat
    Jika memiliki alergi parah, Anda akan dianjurkan untuk selalu membawa auto injector epinephrine yang dapat mengurangi gejala sampai mendapatkan perawatan darurat

Pencegahan

Jika memungkinkan, cara terbaik untuk menghindari alergi adalah menjauhi hal yang memicu reaksi.

Berikut beberapa cara lain untuk mencegah terjadinya alergi menurut Mayo Clinic, yaitu:

  • Selalu baca dengan cermat label produk makanan
  • Menggunakan penangkal serangga terutama saat berada di luar ruangan
  • Menggunakan alas kaki saat ke luar rumah
  • Selalu membawa auto injector epinephrine
  • Membuat catatan gejala untuk membantu mengidentifikasi penyebab
  • Melakukan tes alergi dan rutin kontrol di rumah sakit

Baca juga: Tak Bisa Disepelekan, Berikut Dampak Alergi Susu Sapi Pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau