Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2021, 06:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sakit kepala merupakan keluhan umum yang menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di salah satu sisi atau seluruh bagian kepala.

Kondisi ini dapat terasa ringan hingga berat yang berlangsung selama beberapa jam atau berhari-hari.

Meskipun sebagian besar sakit kepala dapat diatasi dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup, tidak menutup kemungkinan kondisi ini menandakan adanya masalah kesehatan lain yang mendasarinya.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Sakit Kepala secara Alami

Penyebab

Melansir Mayo Clinic, penyebab sakit kepala dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan penyebabnya, meliputi:

Penyebab primer

  • Aktivitas yang berlebihan
  • Masalah aktivitas kimia di otak, saraf atau pembuluh darah yang mengelilingi tengkorak atau otot-otot kepala dan leher
  • Genetika keluarga

Faktor penyebab di atas biasanya menyebabkan bentuk sakit kepala yang paling umum seperti migrain, sakit kepala cluster, dan sakit kepala tegang.

Penyebab sekunder

Sakit kepala yang disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya

  • Mengonsumsi obat sakit kepala secara berlebihan
  • Sakit gigi
  • Hipertensi
  • Infeksi telinga
  • Sakit kepala pasca-trauma, sinus, atau tulang belakang
  • Tumor otak atau aneurisma otak

Baca juga: Mengenal Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Migrain

Gejala dan tipe

Melansir Mayo Clinic, terdapat beberapa gejala umum dari sakit kepala yaitu:

  • Rasa nyeri di kepala
  • Leher dan bahu kaku
  • Lebih peka terhadap cahaya dan suara
  • Gangguan penglihatan

Namun, berdasarkan Healthline, terdapat beberapa jenis sakit kepala dengan gejala berbeda yang perlu Anda ketahui, meliputi:

  • Sakit kepala tegang
    Disebabkan oleh otot-otot di leher dan kepala mengalami ketegangan akibat postur tubuh yang buruk dan stres. Gejala: leher atau bahu kaku, merasa tekanan pada dahi atau belakang kepala
  • Sakit kepala cluster
    Menyebabkan rasa sakit yang parah di satu sisi kepala atau di belakang mata dan dapat berlangsung untuk waktu yang lama. Gejala: mata merah, bengkak atau terkulai, hidung tersumbat atau berair
  • Sakit kepala migrain
    Menyebabkan rasa sakit berdenyut-denyut pada satu sisi kepala. Gejala: mual, kepekaan terhadap suara dan cahaya, muntah, dan nyeri berdenyut
  • Sakit kepala rebound
    Terjadi setelah berhenti minum obat yang mereka gunakan secara teratur untuk mengobati sakit kepala. Gejala: mudah marah, mual, gelisah, kesulitan mengingat detail penting
  • Sakit kepala thunderclap
    Jenis sakit kepala ini dapat menandakan masalah dengan pembuluh darah di otak dan memerlukan perhatian medis segera. Gejala: sakit kepala terjadi dalam waktu singkat namun intens

Baca juga: 6 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur di Pagi Hari

Jika Anda mengalami gejala umum, biasanya kondisi sakit kepala tidak berbahaya dan dapat ditangani dengan penanganan mandiri atau beristirahat.

Namun, segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala dari jenis-jenis sakit kepala tertentu untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Diagnosis

Meskipun sakit kepala menjadi keluhan yang sangat umum, kondisi ini terkadang bisa menjadi gejala penyakit atau kondisi medis lainnya.

Oleh karena itu, berdasarkan Healthline, berikut beberapa jenis pemeriksaan untuk melakukan diagnosis terhadap kondisi sakit kepala:

  • Pemeriksaan fisik dan riwayat medis
  • Tes darah untuk menunjukkan tanda-tanda infeksi
  • Rontgen tengkorak, memberikan gambaran rinci tentang tulang tengkorak
  • Sinar-X sinus, dilakukan jika penyebab sakit kepala dicurigai akibat sinusitis
  • CT scan atau MRI kepala, dilakukan dalam kasus yang disebabkan stroke, trauma, atau pembekuan darah di otak

Perawatan

Melansir Healthline, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sakit kepala:

Baca juga: 3 Alasan Lapar Bisa Menyebabkan Sakit Kepala

  • Kompres kepala dengan handuk dingin atau hangat secara berkala
  • Mandi air hangat dapat membantu mengendurkan otot-otot yang tegang
  • Melakukan peregangan atau olahraga ringan
  • Melakukan terapi seperti akupuntur atau terapi perilaku kognitif
  • Menerapkan teknik relaksasi
  • Minum obat yang dijual bebas atau resep dokter

Perlu diketahui bahwa penanganan untuk sakit kepala akan bervariasi sesuai dengan penyebabnya.

Sehingga, jika sakit kepala Anda didasari oleh masalah kesehatan tertentu, melakukan perawatan dan pengobatan untuk kondisi tersebut dengan dokter terkait dapat mengatasinya.

Pencegahan

Intinya, gaya hidup yang sehat akan menjadi pencegahan utama terhadap kondisi ini.

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah sakit kepala menurut Mayo Clinic, yaitu:

  • Menghindari asupan kafein yang berlebihan
  • Tidur yang cukup
  • Relaksasi untuk mengelola stres
  • Olahraga secara teratur
  • Menerapkan pola makan yang sehat

Baca juga: 7 Obat Sakit Kepala Alami yang Bisa Dijajal di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau