KOMPAS.com - Vaginismus merupakan suatu kondisi ketika otot dinding vagina berkontraksi (tegang) secara involunter (tidak sadar) saat mencoba penetrasi vagina.
Vaginismus dapat menyebabkan wanita tidak bisa berhubungan seksual atau merasa sakit saat melakukan hubungan seksual.
Dokter kandungan, dr. Yassin Yanuar, Sp.OG., mengatakan bahwa vaginismus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti psikologis dan keterbatasan fisik.
Baca juga: 6 Penyebab Bibir Vagina Bengkak, Wanita Perlu Tahu
“Bisa disebabkan faktor psikologis, keterbatasan fisik, dan lain-lain. Makanya nyeri saat seks dan suaminya sulit masuk,” kata Yassin.
Melansir Healthline, vaginismus dapat terjadi saat wanita:
Vaginismus tidak berpengaruh pada gairah seksual, tapi dapat menghambat terjadinya penetrasi.
Melansir WebMD, vaginismus dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut.
Vaginismus juga dapat terjadi setelah wanita mengalami menopause.
Hal ini disebabkan kadar estrogen yang menurun.
Selain itu, kondisi ini juga disebabkan oleh kurangnya pelumasan dan elastisitas vagina.
Dengan demikian, aktivitas seksual pun menjadi menyakitkan, bahkan tidak bisa dilakukan sama sekali.
Baca juga: Penyebab Vagina Gatal saat Menstruasi
Yassin mengatakan bahwa biasanya wanita yang mengalami vaginismus akan merasa sakit, bahkan ketika baru disentuh.
“Terkadang baru disentuh sudah kesakitan, enggak sadar dan involunter,” kata Yassin.
Di semping itu, gejala vaginismus dapat bervariasi pada tiap wanita. Beberapa di antaranya akan mengalami beberapa kondisi berikut.
Dokter akan bertanya gejala dan riwayat seksual.
Lalu, melakukan pemeriksaan pelvis untuk mencari tahu apabila ada kondisi kesehatan lain yang dapat menyebabkan sakit.
Dokter juga akan memastikan jika ada kekakuan di otot dinding vagina.
Dalam berhubungan seks, pada dasarnya terdapat empat fase, yaitu: foreplay (rangsangan), penetrasi, orgasme, dan peredaan.
Pada tahap penetrasi, wanita yang mengalami vaginismus biasanya membutuhkan waktu dan proses bertahap.
Lebih lanjut, Yassir menyatakan bahwa wanita yang mengalami vaginismus sebenarnya sangat normal, apalagi pasangan suami-istri baru.
Ia pun menekankan bahwa relaksasi sangat penting pada wanita yang mengalami vaginismus.
Ia memberikan tips untuk membuat istri merasa relaks saat berhubungan seksual.
Baca juga: Alasan Kenapa Wanita Tak Perlu Menggunakan Parfum Vagina
Misalnya, suami bisa memasang lilin aromaterapi, mengajak berlibur, dan menggunakan lubrikan apabila diperlukan.
Intinya, ia menekankan agar suami bisa memberikan stimulasi dan memberi rangsangan kepada istri.
“Cari cara agar sang istri lebih tenang. Gunakan lilin aromaterapi, ajak berlibur, gunakan lubrikan. Bagaimana suami tersebut menemukan mereka berdua saling merangsang dan memberikan stimulasi seksual,” paparnya.
Menurut Yassin, jika fase arousal sudah dapat diatasi, akan lebih mudah untuk masuk ke tahap berikutnya, yakni fase penetrasi dan orgasme.
Perlu diketahui bahwa mengalami vaginismus bukan sebuah kesalahan dan tidak perlu merasa malu.
Namun, vaginismus dapat menjadi hambatan dalam hubungan dan kualitas hidup.
Yassin menyarankan untuk segera konsultasi ke dokter agar bisa mendapatkan solusi terbaik untuk mengatasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.