KOMPAS.com - Parasit merupakan organisme mikroskopik yang menggunakan makhluk hidup lain yang sering disebut inang untuk bertahan hidup.
Parasit bertahan hidup dengan mengambil persediaan nutrisi dari tubuh inang. Sebagian parasit tidak berbahaya, sedangkan sebagian lain menyebabkan infeksi.
Parasit dapat membahayakan inang ketika mengambil sebagian atau seluruh nutrisi inang dan mengakibatkan berbagai gejala dan kondisi kesehatan yang tidak menyenangkan.
Kondisi ini disebut dengan infeksi parasit, yaitu kondisi ketika parasit tumbuh, berkembang, berproduksi, atau menyerang sistem organ yang menyebabkan inangnya sakit.
Baca juga: Tanda-tanda Luka Mengalamai Infeksi
Sekitar 70 persen jenis parasit bersifat mikroskopik, salah satunya parasit malaria. Namun, beberapa parasit cacing dapat mencapai panjang lebih dari 30 meter.
Parasit bukanlah penyakit, tetapi dapat menyebarkan penyakit. Setiap jenis parasit memiliki efek yang berbeda.
Tanpa inang, parasit tidak dapat bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang biak sehingga mereka jarang membunuh inangnya.
Meskipun tidak membunuh inangnya, parasit dapat menyebarkan penyakit yang beberapa di antaranya adalah penyakit serius.
Merangkum MSD Manual dan Healthline, infeksi parasit terjadi akibat parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut atau kulit.
Parasit yang masuk melalui mulut akan tertelan dan dapat tetap berada di usus atau menembus dinding usus dan menyerang organ lain.
Terdapat tiga jenis organisme yang menyebabkan infeksi parasit, yakni:
Baca juga: 13 Cara Mengurangi Risiko Terkena Infeksi yang Baik Dilakukan
Protozoa dan cacing dapat menyebar melalui air, makanan, limbah, tanah, dan darah yang terkontaminasi.
Beberapa parasit juga dapat ditularkan melalui kontak seksual.
Sedangkan beberapa parasit lain, dapat masuk langsung melalui kulit karena ditularkan melalui gigitan serangga.
Serangga yang membawa dan menularkan penyebab penyakit disebut vektor, seperti nyamuk anopheles yang menjadi vektor penyakit malaria
Mengutip Healthline, gejala infeksi parasit bervariasi karena disesuaikan dengan organisme penyebabnya, misalnya:
Baca juga: 3 Penyakit Akibat Infeksi Virus yang Sering Dialami Anak
Infeksi parasit dapat menyerang siapa saja, tetapi terdapat beberapa hal yang meningkatkan risiko terserang penyakit ini, di antaranya:
Baca juga: Terlihat Sama, Ini Beda Infeksi Virus dan Bakteri
Infeksi parasit dapat didiagnosis dengan beberapa cara berikut:
Pengobatan infeksi parasit disesuaikan dengan jenis parasit yang menginfeksi tubuh dan tingkat keparahannya.
Infeksi parasit dapat membaik dengan sendirinya, tetapi juga terdapat infeksi yang perlu ditangani dengan pemberian obat-obatan antiparasit, seperti:
Baca juga: 9 Tanda-tanda Infeksi pada Luka di Kulit
Jika diperlukan, dokter juga akan memberikan antibiotik dan antijamur untuk membantu meredakan gejala infeksi parasit.
Pada penderita infeksi parasit yang mengalami diare berlebihan maka diharuskan untuk banyak minum untuk mencegah dehidrasi.
Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tertular infeksi parasit, diantaranya:
Baca juga: Membedakan Sinusitis Akibat Infeksi Virus dan Bakteri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.