Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2021, 12:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasakan nyeri dan ketegangan pada otot perut secara tiba-tiba? Jika ya, kemungkinan Anda telah mengalami kondisi yang disebut kram perut.

Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja dan umumnya bukan menjadi masalah yang serius.

Namun, kram perut yang sering terjadi dan berlangsung lebih dari satu hari dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan tertentu.

Baca juga: Seberapa Efektif Koyo Nyeri Haid Meredakan Kram Datang Bulan?

Penyebab

Kram perut dapat terjadi akibat berbagai faktor yang bervariasi. Bahkan, melakukan aktivitas berat dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kram perut.

Selain itu, kondisi ini juga dapat terjadi akibat gangguan pada organ perut termasuk usus kecil, usus besar, hati, kantong empedu, dan pankreas.

Oleh karena itu, merangkum Medical News Today dan WebMD, berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kram perut, meliputi:

  • Masa menstruasi
    Kram perut dapat terjadi sebelum hingga sepanjang masa menstruasi dengan rasa nyeri pada perut bagian bawah.
  • Kehamilan
    Perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan kram
  • Sembelit
    Kondisi ini menyebabkan kram perut yang disertai dengan kesulitan buang air besar.
  • Dehidrasi
    Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh yang menyebabkan otot mengalami ketegangan dan kram perut.
  • Perut Kembung
    Terjadi akibat produksi gas berlebihan di perut yang menyebabkan kejang otot-otot di usus menegang.
  • Peradangan organ
    Kondisi ini meningkatkan risiko kram perut akibat suplai darah yang buruk atau infeksi pada organ seperti lambung dan usus.
  • Keracunan Makanan
    Terjadi ketika mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman tertentu sehingga menyebabkan kram perut disertai dengan muntah, diare, atau sakit kepala.
  • Virus atau flu perut
    Dapat terjadi akibat tertular dari orang lain dan makanan atau minuman yang tidak aman.
  • Hipokalemia
    Rendahnya kadar kalium atau potasium dalam darah yang dapat disebabkan oleh gangguan makan.
  • Hipoklasemia
    Rendahnya kadar kalsium dalam darah yang menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan otot, termasuk otot perut.
  • Irritable bowel syndrome (IBS) atau gangguan saluran pencernaan

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kram Menstruasi ala Rumahan

Gejala

Kram perut dapat disertai dengan gejala lainnya yang sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Mengutip Medical News Today, berikut gejala yang dapat menyertai kram perut dan perlu Anda ketahui, seperti:

  • Terdapat darah dalam tinja
  • Nyeri dada
  • Gangguan pernapasan
  • Demam
  • Mengalami rasa sakit yang parah
  • Muntah
  • Penurunan berat badan

Kram perut merupakan keluhan yang umum terjadi dan sering kali pulih dengan sendirinya.

Meski begitu, keluhan ini dapat menandakan penyakit tertentu sehingga tidak bisa dianggap sepele.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala kram perut yang mengarah pada suatu penyakit atau masalah kesehatan tertentu, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Diagnosis

Merangkum Healthline dan Medical News Today, seorang dokter dapat mendiagnosis penyebab kram perut dengan melakukan prosedur berikut:

Baca juga: Kram Otot

  • Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan
  • Pemeriksaan fisik
  • Tes darah dan urine untuk mendeteksi infeksi
  • Tes pencitraan, seperti USG atau CT-scan untuk melihat struktur di perut secara detail dan mendeteksi peradangan
  • Tes sinar-X khusus untuk mendeteksi kelainan di perut
  • Kolonoskopi, memeriksa bagian dalam usus besar
  • Endoskopi, mendeteksi peradangan dan kelainan pada lambung

Perawatan

Perlu diingat bahwa jenis perawatan yang diberikan untuk mengatasi kram perut akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Mengutip Medical News Today, umumnya dokter akan memberikan resep obat seperti antibiotik, kortikosteroid, atau antasida.

Selain itu, pada beberapa kondisi, terdapat beberapa perawatan rumahan yang dapat membantu mengatasi kram perut, meliputi:

  • Istirahat yang cukup untuk mengurangi ketegangan otot
  • Mengompres bagian perut yang kram dengan handuk hangat untuk mengendurkan otot
  • Memijat otot perut dengan perlahan untuk meningkatkan aliran darah
  • Minum banyak air atau larutan elektrolit dalam jumlah sedang
  • Mandi menggunakan air hangat

Namun, perlu diketahui bahwa terdapat kemungkinan adanya beberapa perawatan rumahan yang tidak aman untuk kondisi penyebab kram perut tertentu, seperti kehamilan.

Baca juga: 6 Penyebab Kaki Kram Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

Oleh karena itu, akan lebih baik bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan perawatan rumahan.

Pencegahan

Berdasarkan Healthline, beberapa cara berikut dapat mengurangi risiko mengalami kram perut, yaitu:

  • Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang
  • Minum banyak air, minimal 8 gelas dalam satu hari
  • Olahraga teratur
  • Makan dalam porsi yang kecil atau secukupnya
  • Membatasi asupan alkohol, makanan pedas, dan makanan berlemak tinggi
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, terutama peralatan makan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau