Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2021, 20:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda berolahraga dan tiba-tiba merasakan sakit yang menusuk pada otot?

Kondisi tersebut dinamakan dengan kram otot, kontraksi yang secara involunter terjadi di berbagai otot.

Kontraksi yang terjadi biasanya terasa sakit dan dapat menyerang kelompok otot yang berbeda-beda.

Baca juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Kaki Kram

Kelompok otot yang biasanya terkena kram meliputi bagian belakang kaki dan paha, dan bagian depan paha. Selain itu, kram juga biasanya terjadi di dinding perut, lengan, tangan, dan kaki.

Penyebab dari kram sendiri dapat diketahui ataupun tidak (idiopatik), serta dapat terjadi pada orang yang sehat maupun sedang sakit.

Gejala

Gejala paling umum yang timbul adalah rasa sakit yang tajam selama beberapa beberapa detik hingga 15 menit.

Dalam beberapa kasus, terdapat jaringan otot yang menonjol dari bawah kulit saat kram terjadi.

Kram otot biasanya bisa hilang dengan sendirinya dan jarang menjadi kondisi yang serius hingga membutuhkan penanganan medis.

Namun, ada baiknya ada bertemu dokter jika kram Anda:

  • menyebabkan ketidaknyamanan yang parah
  • menyebabkan kaki bengkak, kemerahan, atau mengalami perubahan kulit
  • berhubungan dengan kelemahan otot
  • sering terjadi
  • tidak membaik dengan sendirinya
  • terjadi tanpa penyebab yang jelas, seperti olahraga

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Kram di Kaki

Penyebab

Terdapat beberapa penyebab di balik kram otot. Biasanya disebabkan oleh penggunaan otot yang berlebihan, biasanya saat berolahraga.

Kram juga dapat dipicu oleh cedera otot dan dehidrasi atau kondisi di mana tubuh kehilangan cairan secara berlebihan.

Rendahnya kadar salah satu mineral di bawah ini yang berperan penting pada fungsi otot sehat juga dapat menyebabkan kram:

  • Kalsium
  • Kalium
  • Sodium
  • Magnesium

Selain itu, suplai darah yang rendah pada tungkai dan kaki dapat menyebabkan kram saat berolahraga, berjalan, atau melakukan aktivitas fisik lainnya.

Beberapa kondisi medis juga dapat menyebabkan kram otot, antara lain:

  • kompresi saraf tulang belakang yang dapat menyebabkan kram otot saat berjalan atau berdiri
  • alkoholisme
  • kehamilan
  • gagal ginjal
  • hipotiroidisme atau fungsi kelenjar tiroid yang rendah

Kadang, penyebab kram otot juga tidak diketahui.

Baca juga: 6 Penyebab Kaki Kram Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kram otot adalah sebagai berikut:

  • Umur. Orang usia lanjut mulai kehilangan massa otot sehingga otot yang tersisa dapat lebih mudah menegang.
  • Dehidrasi. Atlet yang berolahraga saat cuaca hangat lebih rentan terkena dehidrasi dan mengalami kram otot.
  • Kehamilan
  • Kondisi medis. Orang dengan kondisi medis seperti diabetes, atau gangguan saraf, hati, atau tiroid, akan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kram otot.

Pencegahan

Beberapa langkah berikut dapat mencegah terjadinya kram otot:

  • Banyak minum cairan. Setiap harinya, seseorang dianjurkan untuk minum delapan gelas air. Namun, jumlah yang dianjurkan juga tergantung pada makanan yang dimakan, tingkat aktivitas, cuaca, kesehatan, usia, dan obat-obatan yang diminum. Cairan dapat membuat otot yang berkonstraksi rileks dan menjaga sel-sel otot tetap terhidrasi.
  • Lakukan peregangan. Lakukan peregangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas yang melibati penggunaan otot. Jika Anda cenderung mengalami kram kaki di malam hari, lakukan peregangan sebelum tidur. Olahraga ringan seperti lari di tempat atau mengendarai sepeda statis selama

Perawatan

Kompres panas atau dingin untuk meredakan nyeri pada kram otot. Anda dapat menggunakan salah satu dari cara berikut:

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kram Menstruasi ala Rumahan

  • Kain panas
  • Bantal pemanas
  • Kain dingin
  • Es

Melakukan peregangan juga dapat mengurangi rasa sakit saat kram otot. Misalnya, jika betis terasa kram, Anda dapat menarik kaki ke arah atas dengan tangan untuk meregangkan otot betis.

Alternatif lain adalah minum obat antiinflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen. Obat ini dapat membantu meregangkan otot yang sakit dengan ‘lembut’.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Health
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Health
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Health
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Health
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau