Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2021, 17:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nyeri tangan atau kaki merupakan nyeri berdenyut, terasa kram, atau pegal yang terasa di area lengan, pergelangan tangan, atau tangan dan betis, mata kaki, atau kaki.

Biasanya nyeri dapat terjadi akibat kecelakaan, cedera, atau kondisi medis lainnya.

Baca juga: 6 Penyebab Nyeri dan Pembengkakan Tiba-tiba di Sendi Jari

Penyebab

Beberapa penyebab umum nyeri tangan dan kaki, meliputi:

  • tendon achilles robek
  • fraktur avulsi
  • taji tulang
  • kaki atau tangan patah
  • jari kaki atau tangan patah
  • bunion
  • bursitis (radang sendi)
  • kapalan
  • neuropati diabetik
  • kaki datar
  • gout (radang sendi akibat asam urat)
  • deformitas haglund
  • hammertoe dan mallet toe
  • kuku kaki tumbuh ke dalam (cantengan)
  • metatarsalgia
  • neuroma morton
  • osteoarthritis (penyakit yang menyebabkan kerusakan sendi)
  • osteomielitis (infeksi tulang)
  • penyakit tulang Paget
  • neuropati perifer
  • plantar fasciitis
  • artritis psoriatik
  • penyakit raynaud
  • artritis reaktif
  • bursitis
  • retrokalkanealis
  • rheumatoid arthritis (radang sendi)
  • artritis septik
  • fraktur stres
  • sindrom tarsal tunnel
  • tendinitis
  • tumor
  • distrofi muskular
  • osteoporosis
  • sklerosis ganda

Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Otot yang Bisa Terjadi

Jenis

Nyeri yang timbul mungkin terasa pegal, atau tajam seperti kram. Rasa sakit dapat timbul secara tiba-tiba dan hilang perlahan.

Nyeri disertai bengkak

Jika jari patah, biasanya akan membengkak, berwarna ungu atau biru dan sangat menyakitkan.

Dalam beberapa kasus, tulang mungkin dapat terpisah secara fisik dan terlihat melalui kulit.

Nyeri berdenyut saat bergerak

Sindrom Carpal Tunnel dan kondisi medis lain yang memengaruhi saraf dan otot di lengan dan tangan dapat menyebabkan:

  • nyeri berdenyut di tangan dan jari
  • nyeri saat menggerakkan jari atau pergelangan tangan yang sakit
  • kesulitan mengetik atau menulis, tangan gemetar (tremor)

Nyeri menusuk

Jika terjadi dislokasi jari saat tulang jari atau ibu jari terlepas dari persendiannya, akan terjadi nyeri yang tajam dan menusuk. Dalam beberapa kasus, dislokasi dapat terlihat.

Nyeri di area cedera

Luka dapat menyebabkan rasa sakit di sekitar area yang cedera.

Nyeri disertai benjolan

Jika terdapat bisul atau bintil di tangan atau kaki, mungkin akan timbul gejala sebagai berikut:

Baca juga: Mengenal Plantar Fasciitis, Penyakit yang memicu Nyeri di Tumit

  • benjolan berisi cairan
  • area kulit mengeras
  • benjolan bergerak di bawah permukaan kulit
  • benjolan lembut saat disentuh

Diagnosis

Segera cari pertolongan medis jika:

  • mengalami sakit atau bengkak yang parah
  • luka terbuka atau mengeluarkan nanah
  • memiliki tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, kehangatan, dan nyeri tekan di daerah yang terluka
  • mengalami demam di atas 37,8 derajat celcius
  • tidak dapat berjalan ataupun menggerakkan kaki atau tangan
  • menderita diabetes dan memiliki luka yang tidak kunjung sembuh atau dalam, merah, bengkak, atau hangat saat disentuh

Perawatan

Lakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengurangi rasa sakit.

  • Istirahat. Hindari menumpu pada pergelangan kaki atau terlalu banyak menggunakan tangan yang sakit. Rehat sejenak dari aktivitas normal.
  • Es. Gunakan kompres es di area yang sakit selama 15 hingga 20 menit tiga kali sehari.
  • Kompresi. Gunakan perban kompresi untuk mengurangi pembengkakan.
  • Angkat kaki atau tangan. Istirahatkan kaki atau tangan di atas ketinggian jantung (saat berbaring) untuk membantu mengurangi pembengkakan.
  • Obat pereda nyeri. Gunakan obat nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen dan naproxen sodium untuk meredakan rasa sakit dan membantu penyembuhan.

Baca juga: 5 Obat Sakit Lutut untuk Mengatasi Nyeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau