Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2021, 09:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gigi berlebih atau hyperdontia merupakan suatu kondisi ketika terdapat terlalu banyak gigi yang tumbuh di mulut Anda.

Meskipun umum terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, atau komplikasi tertentu.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Pentingnya Merawat Gigi Susu pada Anak

Tipe

Gigi berlebih dapat terbentuk di seluruh mulut.

Oleh karena itu, mengutip Medical News Today, gigi berlebih dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan lokasinya, seperti:

Bentuk gigi

  • Supplemental, gigi berbentuk mirip dengan jenis gigi yang tumbuh di dekatnya
  • Tuberculate, gigi memiliki bentuk seperti tabung
  • Compound odontoma, gigi terdiri dari beberapa pertumbuhan kecil seperti gigi di dekat satu sama lain
  • Complex odontoma, area jaringan gigi tumbuh dalam kelompok yang tidak teratur
  • Kerucut, gigi lebar di pangkal dan menyempit ke bagian atas sehingga terlihat tajam

Lokasi gigi

  • Paramolar, gigi tumbuh di bagian belakang mulut atau sebelah salah satu geraham
  • Distomolar, gigi tumbuh sejajar dengan geraham
  • Mesiodens, merupakan jenis paling umum yaitu gigi berlebih tumbuh di belakang atau di sekitar gigi seri

Gejala

Pada dasarnya, gejala utama dari gigi berlebih adalah tumbuhnya gigi ekstra di di belakang atau dekat dengan gigi permanen Anda.

Mengutip Healthline, memiliki gigi berlebih umumnya tidak menyakitkan. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini dapat disertai dengan gejala lain seperti:

Baca juga: Kapan Bayi Mulai Tumbuh Gigi?

  • Gigi terlihat bengkok akibat kepadatan gigi
  • Tekanan pada rahang dan gusi
  • Pembengkakan
  • Rasa nyeri

Lebih baik bagi Anda untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter gigi jika mengalami gejala di atas untuk penanganan lebih lanjut.

Penyebab

Melansir Healthline, penyebab kondisi ini belum dapat dipastikan. Akan tetapi, gigi berlebih dapat terkait dengan beberapa kondisi genetika, termasuk:

  • Sindrom Gardner
    Kelainan genetik langka yang menyebabkan kista kulit, pertumbuhan tengkorak, dan pertumbuhan usus besar.
  • Sindrom Ehlers-Danlos
    Kondisi bawaan yang menyebabkan persendian kendur sehingga mudah terkilir, memar, skoliosis, serta nyeri otot dan persendian.
  • Fabry disease
    Ketidakmampuan untuk berkeringat, tangan dan kaki yang menyakitkan, ruam kulit, dan sakit perut.
  • Cleft palate and lip
    Bawaan lahir ini menyebabkan lubang di langit-langit mulut atau bibir atas sehingga menyebabkan infeksi telinga, kesulitan makan dan berbicara.
  • Cleidocranial dysplasia
    Perkembangan tengkorak dan tulang selangka yang tidak normal.

Baca juga: 8 Masalah Gigi dan Mulut beserta Cara Mengatasinya

Komplikasi

Berdasarkan Medical News Today, berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat gigi berlebih, meliputi:

  • Diastema atau celah di antara gigi
  • Kepadatan gigi
  • Gigi bengkok
  • Rasa sakit dan peradangan
  • Infeksi
  • Erupsi gigi permanen yang tertunda
  • Impaksi gigi seri permanen
  • Pembentukan akar abnormal di gigi terdekat
  • Lesi kistik di sekitar gigi
  • Gigi susu tidak keluar tepat waktu

Diagnosis

Gigi berlebih akan lebih mudah untuk dideteksi saat gigi telah tumbuh. Berikut jenis pemeriksaan untuk melakukan diagnosis pada gigi berlebih, yaitu:

  • Pemeriksaan mulut
  • Sinar-X, memeriksa gigi tambahan yang belum menembus garis gusi
  • CT scan, melihat mulut, rahang, dan gigi dengan lebih detail

Perawatan

Perawatan yang diberikan akan tergantung pada kemungkinan gigi berlebih menyebabkan komplikasi.

Baca juga: Cara Merawat Gigi Anak, Orangtua Wajib Tahu

Dilansir dari Medical News Today, kemungkinan gigi berlebih tidak memerlukan perawatan yang berarti jika tidak menyebabkan gejala atau komplikasi.

Namun, umumnya akan dilakukan pencabutan pada gigi berlebih, terutama jika gigi berlebih terjadi akibat kelainan genetik atau karena kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan seperti:

  • Kesulitan mengunyah atau makan
  • Kesulitan membersihkan gigi yang dapat menyebabkan penyakit gusi
  • Gigi bengkok
  • Keterlambatan erupsi gigi permanen
  • Kerusakan pada gigi permanen yang belum erupsi

Perlu diingat, penting untuk menghadiri pemeriksaan gigi secara rutin agar dapat mendeteksi masalah pada mulut atau gigi, sehingga lebih cepat mendapatkan perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau