KOMPAS.com - Tulang memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh manusia, yaitu sebagai tempat melekatnya otot dan melindungi organ dalam.
Tulang atau rangka juga membentuk sistem gerak untuk manusia melakukan kegiatan sehari-hari.
Maka dari itu, penting untuk menjaga kesehatan dan kepadatan tulang agar terhindar dari pengeroposan, bahkan patah tulang.
Namun, tidak semua tulang memiliki kepadatan karena terdapat suatu kondisi yang menyebabkan tulang tidak dapat mengeras.
Baca juga: 5 Penyebab Osteomalasia, Kondisi Tulang Lunak yang Perlu Diwaspadai
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut osteomalasia atau osteomalacia, yaitu melemahnya atau pelunakan pada tulang.
Kondisi ini menyebabkan tulang tidak mengalami mineralisasi atau pengerasan sebagaimana mestinya sehingga tulang menjadi lemah dan lebih mudah bengkok atau patah.
Osteomalasia merupakan gangguan penurunan mineralisasi yang mengakibatkan tulang rusak lebih cepat daripada proses pembentukan tulang.
Osteomalasia menyerang orang dewasa karena jika kondisi ini terjadi pada anak-anak disebut dengan penyakit rakitis.
Osteomalasia berbeda dengan osteoporosis meski keduanya dapat menyebabkan tulang patah.
Osteomalasia merupakan kondisi ketika tulang tidak dapat mengeras, sedangkan osteoporosis merupakan melemahnya tulang akibat pengeroposan.
Osteomalasia dapat menyebabkan penderitanya menjadi lebih bungkuk, terutama pada tulang kaki yang menahan beban.
Merangkum Medline Plus dan Mayo Clinic, pada tahap awal osteomalasia biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, ketika osteomalasia berkembang maka akan menyebabkan nyeri tulang dan kelemahan otot akibat rapuhnya tulang.
Baca juga: 6 Gejala Rakhitis, Kelainan Tulang yang Perlu Diwaspadai
Berikut beberapa gejala osteomalasia:
Kadar kalsium yang rendah juga dapat menimbulkan kondisi berikut:
Mengutip Mayo Clinic, osteomalasia terjadi akibat kelainan pada proses pematangan tulang.
Tubuh manusia menggunakan mineral kalsium dan fosfor untuk membantu membentuk tulang yang kuat.
Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup mineral ini dalam makanan atau ketika tubuh tidak menyerapnya dengan benar maka dapat meningkatkan risiko terkena osteomalasia.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh:
Baca juga: 11 Cara Meningkatkan Kepadatan Tulang Secara Alami
Kondisi ini menyebabkan penderita mengalami patah tulang, terutama pada tulang rusuk, tulang belakang, dan kaki.
Mengutip Healthline, terdapat berbagai tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis osteomalasia, di antaranya:
Baca juga: Benarkan Minum Susu Bantu Menjaga Kesehatan Tulang?
Dirangkum Web MD dan Cleveland Clinic, osteomalasia yang disebabkan kurangnya asupan vitamin D maka dapat ditangani melalui asupan makanan atau suplemen.
Berikut beberapa makanan yang mengandung vitamin D:
Selain itu, berjemur di bawah sinar matahari juga dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.
Namun, pastikan wajah dan tubuh tetap terlindungi dari sinar UV dengan menggunakan tabir surya atau sunscreen untuk mengurangi risiko kanker kulit.
Dokter mungkin akan meresepkan suplemen tambahan yang mengandung kalsium dan vitamin D untuk meningkatkan asupan kalsium atau fosfor.
Mengobati kondisi yang memengaruhi metabolisme vitamin D, seperti gangguan ginjal, juga dapat meredakan gejala osteomalasia.
Berikut beberapa perawatan lain yang dapat dilakukan untuk meredakan atau memperbaiki gejala osteomalasia, yaitu:
Baca juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan dan Kekuatan Tulang
Dilansir dari Medline Plus, berikut beberapa cara untuk mencegah osteomalasia:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.