KOMPAS.com - Trombosis arteri merupakan bekuan darah di arteri. Keberadaan bekuan ini merupakan kondisi serius karena dapat menghambat laju darah ke organ vital.
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh dan otot jantung.
Keberadaan hambatan laju darah ke otot jantung berpotensi menyebabkan serangan jantung. Sementara itu, jika penyumbatan terjadi di arteri otak, berpotensi menyebabkan stroke.
Baca juga: Kenali Apa itu Trombosis, Penyebab, Gejala, sampai Cara Mengatasinya
Gejala pada trombosis arteri tergantung pada lokasi bekuan darah terbentuk. Beberapa gejalanya, meliputi:
Di sisi lain, banyak orang tidak mengalami gejala pembekuan darah di arteri hingga terbentuk komplikasi lebih lanjut akibat terhambatnya aliran darah ke bagian tubuh.
Trombosis arteri biasanya memengaruhi orang-orang yang arterinya tersumbat oleh timbunan lemak. Kondisi ini disebut aterosklerosis.
Timbunan tersebut menyebabkan arteri mengeras dan menyempit dari waktu ke waktu dan meningkatkan risiko pembekuan darah.
Hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena aterosklerosis, yaitu:
Baca juga: Trombosis Vena Dalam: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah
Trombosis arteri juga dapat disebabkan oleh suatu kondisi yang membuat darah lebih menggumpal, seperti fibrilasi atrium atau sindrom antifosfolipid.
Beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat trombosis arteri, meliputi:
Dokter akan melakukan bertanya soal riwayat medis pribadi dan keluarga. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik seperti mengetes tekanan darah dan mendengar detak jantung.
Jika terdapat dugaan serangan jantung, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk memeriksa keberadaan protein yang disebut troponin.
Selain itu, dokter juga akan melakukan USG untuk mendeteksi adanya gumpalan pada arteri.
Tes lain yang mungkin dilakukan, meliputi:
Terdapat dua cara untuk menangani trombosis arteri, yaitu pengobatan dan operasi.
Baca juga: Arteriosklerosis
Perawatan dapat dilakukan sebagai berikut:
Jalani gaya hidup sehat untuk terhindar dari gangguan penyumbatan arteri, seperti:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.