Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2021, 21:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pria memiliki dua buah zakar yang terletak di dalam skrotum yang menerima aliran darah dari tali yang dikenal sebagai korda spermatika.

Torsio testis terjadi ketika tali tersebut terpuntir dan menyebabkan aliran darah berhenti. Saat kondisi ini terjadi, Anda akan mengalami pembengkakan dan rasa sakit yang parah.

Torsi testis harus segera ditangani karena dapat menyebabkan kematian pada testis dan jaringan di sekitarnya. 

Baca juga: 8 Penyebab Nyeri Testis yang Perlu Diwaspadai

Penyebab

Pada dasarnya, torsio testis dapat terjadi kapan saja seperti saat berdiri, tidur berolahraga, duduk, atau tanpa pemicu yang jelas.

Maka dari itu, kondisi ini umumnya dikaitkan dengan sifat bawaan yang memungkinkan satu atau kedua testis berputar bebas di dalam skrotum atau disebut “bell clapper scrotum”.

Faktor risiko

Meskipun penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, terdapat beberapa faktor yang dinilai dapat meningkatkan risiko Anda mengalami torsio testis,di antaranya:

  • Riwayat keluarga
  • Mengalami cedera pada area testis
  • Pertumbuhan yang cepat selama masa pubertas
  • Usia 10-25 tahun
  • Riwayat torsio testis sebelumnya
  • Cuaca atau iklim yang dingin, torsio testis umum terjadi saat cuaca dingin.

Gejala

Berdasarkan Medical News Today, gejala torsio testis dapat meliputi:

  • Nyeri tiba-tiba atau parah di satu testis
  • Pembengkakan skrotum
  • Benjolan di skrotum
  • Mual
  • Darah dalam air mani
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Tesis menjadi lebih besar dan berwarna gelap atau merah
  • Posisi testis menjadi lebih tinggi.

Baca juga: Kriptorkismus (Kelainan Testis): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Gejala dapat muncul secara tiba-tiba atau berkembang selama beberapa hari. Oleh karena itu, segera hubungi dokter Anda untuk penanganan lebih lanjut.

Diagnosis

Mengutip Healthline, tes yang dapat digunakan untuk mendiagnosis torsio testis meliputi:

  • Tes urine yang mendeteksi infeksi
  • Pemeriksaan fisik, termasuk pembengkakan pada skrotum
  • Tes pencitraan skrotum seperti USG untuk memeriksa aliran darah ke testis.

Perawatan

Anda tidak dapat mengabaikan kondisi ini karena torsio testis merupakan suatu keadaan darurat medis.

Menurut Healthline, perawatan untuk mengatasi torsio testis dapat dilakukan dengan prosedur pembedahan.

Pembedahan bertujuan untuk mengembalikan aliran darah ke testis agar mencegah jaringan testis mati.

Dokter juga akan melepaskan tali atau korda spermatika di skrotum untuk mencegah kondisi ini terjadi kembali.

Selain itu, dokter juga akan meresepkan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa tidak nyaman setelah operasi.

Komplikasi

Torsio testis merupakan keadaan darurat yang membutuhkan perawatan segera.

Baca juga: Mengenal Blue Balls, Nyeri Testis pada Pria

Berdasarkan Healthline, kondisi ini dapat mengakibatkan komplikasi yang parah jika tidak ditangani dengan cepat, seperti:

  • Infeksi gangren yang berpotensi mengancam nyawa
  • Infertilitas, kemandulan akibat kerusakan pada kedua buah zakar
  • Deformitas kosmetik
  • Atrofi testis yang menyebabkan ukuran testis mengecil secara signifikan
  • Kematian testis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau