KOMPAS.com - Prostatitis atau infeksi prostat merupakan peradangan pada prostat dan area di sekitarnya.
Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan beberapa keluhan, termasuk rasa sakit yang parah.
Baca juga: Kenali Apa itu Prostatitis, Penyakit Prostat yang Rawan Menyerang Pria
Penyebab
Pada dasarnya, penyebab prostatitis tidak selalu dapat dijelaskan.
Namun, mengutip Mayo Clinic, prostatitis dapat disebabkan oleh kondisi sebagai berikut:
- Masuknya bakteri dalam urine ke prostat Anda yang menyebabkan infeksi
- Kerusakan saraf di saluran kemih bagian bawah
- Pembedahan atau trauma pada area tersebut.
Faktor risiko
Berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami prostatitis, yaitu:
- Berusia muda atau setengah baya
- Pernah menderita prostatitis sebelumnya
- Memiliki infeksi di kandung kemih
- Mengalami trauma panggul akibat cedera
- Menggunakan kateter urine
- Mengidap HIV/AIDS
- Telah menjalani biopsi prostat.
Gejala prostatitis
Menurut Mayo Clinic, gejala prostatitis akan bergantung dengan penyebab yang mendasarinya, seperti:
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Kesulitan buang air kecil
- Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
- Kebutuhan mendesak untuk buang air kecil
- Urine keruh
- Darah dalam urine
- Nyeri di perut, selangkangan atau punggung bawah
- Nyeri di daerah antara skrotum dan rektum
- Nyeri dan ketidaknyamanan pada penis atau testis
- Ejakulasi yang menyakitkan
- Tanda dan gejala seperti flu.
Baca juga: 8 Gejala Prostatitis yang Pantang Disepelekan
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala di atas untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Diagnosis
Menurut Mayo Clinic, diagnosis prostatitis dapat dilakukan dengan jenis pemeriksaan sebagai berikut:
- Diskusi mengenai riwayat kesehatan dan gejala Anda
- Pemeriksaan fisik, yang akan mencakup pemeriksaan dubur digital
- Tes urine, mencari tanda-tanda infeksi pada urine
- Tes darah,mencari tanda-tanda infeksi dan masalah prostat lainnya
- Tes pencitraan termasuk CT scan dan X-ray untuk memeriksa saluran kemih secara keseluruhan.
Jenis
Menurut Healthline, dokter akan menyimpulkan jenis prostatitis berdasarkan hasil diagnosis Anda, di antaranya:
- Prostatitis bakterial akut, berlangsung dalam waktu yang singkat dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani
- Prostatitis bakteri kronis, memiliki gejala yang kurang intens dan dapat menyebabkan infeksi saluran kemih berulang
- Prostatitis kronis atau sindrom nyeri panggul kronis, menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di sekitar selangkangan dan daerah panggul
- Prostatitis inflamasi asimtomatik:, peradangan prostat yang tidak disertai dengan gejala.
Baca juga: 3 Penyebab Prostatitis, Biang Kelenjar Prostat Bengkak dan Radang
Komplikasi
Menurut Mayo Clinic, komplikasi prostatitis dapat meliputi:
- Infeksi bakteri pada darah
- Epididimitis atau peradangan pada tabung melingkar yang menempel di bagian belakang testis
- Abses prostat
- Kelainan infertilitas yang dapat terjadi dengan prostatitis kronis.
Perawatan
Dilansir dari Mayo Clinic, perawatan prostatitis akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya, meliputi:
Perawatan medis
- Resep antibiotik yang sesuai dengan jenis bakteri yang mungkin menyebabkan infeksi Anda
- Pemberian antibiotik intravena (IV) atau antibiotik oral
- Penghalang alfa untuk membantu meringankan gejala seperti buang air kecil yang menyakitkan
- Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang akan membuat Anda lebih nyaman.
Perawatan rumahan
- Berendam dalam bak mandi air hangat atau gunakan bantal pemanas
- Batasi atau hindari alkohol, kafein, dan makanan pedas atau asam yang dapat mengiritasi kandung kemih
- Hindari aktivitas yang dapat mengiritasi prostat seperti duduk terlalu lama atau bersepeda
- Minum banyak air akan membantu Anda buang air kecil lebih banyak dan membilas bakteri dari kandung kemih.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Prostatitis dengan Obat, Perawatan Medis, dan Alami
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.