Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2021, 11:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Parotitis adalah infeksi yang terutama memengaruhi kelenjar penghasil air liur di dekat telinga (kelenjar parotis).

Kelenjar parotis adalah kelenjar ludah yang paling sering terkena peradangan.

Komplikasi parotitis, seperti gangguan pendengaran, berpotensi serius tetapi jarang terjadi.

Baca juga: 3 Gejala Gondongan yang Perlu Diwaspadai

Penyebab

Penyebab paling umum parotitis adalah virus, seperti gondongan, herpes, CMV (cytomegalovirus), HIV, atau Epstein-Barr.

Penyebab lainnya dapat meliputi:

  • Infeksi bakteri, seperti Staphylococcus aureus, Alpha-hemolytic streptococcus, dan Streptococcus pyogenes
  • Diabetes
  • Tumor
  • Batu di kelenjar air liur (sialolithiasis)
  • Masalah gigi
  • Penyakit autoimun, seperti Sindrom Sjogren.

Gejala

Masalahnya parotitis terbagi menjadi dua level:

  • Akut, membaik baik dalam waktu singkat dengan atau tanpa pengobatan
  • Kronis, menyebabkan pembengkakan jangka panjang atau periode ketika keadaan memburuk dan kemudian membaik.

Parotitis akut dapat menyebabkan:

  • Nyeri dan pembengkakan tiba-tiba yang memburuk ketika makan
  • Kemerahan
  • Nanah yang mungkin mengalir ke dalam mulut.

Baca juga: 3 Penyebab Gondongan yang Perlu Diwaspadai

Sementara parotitis kronis dapat menyebabkan:

  • Pembengkakan di sekitar kelenjar parotis
  • Mulut kering
  • Merusak kelenjar ludah.

Diagnosis

Hubungi dokter segera jika menderita parotitis bersamaan dengan:

  • Mata merah
  • Kantuk terus-menerus
  • Muntah terus menerus atau sakit perut
  • Sakit kepala parah
  • Nyeri atau benjolan di testis.

Hubungi ruang gawat darurat jika kejang terjadi.

Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan bersamaan dengan pemeriksaan fisik. Hal tersebut mungkin cukup untuk membuat diagnosis.

Dokter juga bisa melakukan beberapa tes pemeriksaan untuk memastikan diagnosis. Tes yang dilakukan biasanya meliputi tes darah dan sampel cairan dari kelenjar parotis.

Untuk hasil diagnosis lebih tepat, tes berikut dapat dilakukan:

  • USG
  • Sialografi untuk melihat saluran di dalam dan sekitar kelenjar parotis
  • sinar X
  • CT scan
  • Pemindaian MRI.

Baca juga: Gondongan

Perawatan

Penyebab masalah parotitis perlu diobati. Pilihan pengobatannya adalah:

  • Perawatan suportif (untuk mendukung tubuh melawan penyakit), seperti bilasan air hangat dan kebersihan mulut yang baik
  • Antibiotik untuk mengobati infeksi
  • Obat anti-inflamasi untuk mengatasi pembengkakan dan nyeri
  • Pembedahan untuk menghilangkan apa pun yang menghalangi aliran air liur.

Komplikasi

Komplikasi parotitis jarang terjadi meliputi:

  • Parotitis kronis menghancurkan elemen kelenjar kelenjar ludah dan merusak fungsi pelindung air liur, yang menyebabkan infeksi gigi dan karies
  • Parotitis autoimun dikaitkan dengan peningkatan insiden limfoma.

Pencegahan

Kebersihan mulut yang baik dapat menurunkan risiko parotitis akut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau