KOMPAS.com - Keratosis pilaris adalah penyakit kulit umum dan tidak berbahaya yang menyebabkan bercak-bercak kering, kasar, dan benjolan kecil, seringkali di lengan atas, paha, pipi, atau bokong.
Benjolan biasanya tidak terasa sakit atau gatal.
Keratosis pilaris sering dianggap sebagai varian dari kulit normal.
Baca juga: Actinic Keratosis
Banyak anak-anak hingga remaja mengalami kondisi ini dan biasanya menghilang seiring bertambahnya usia.
Keratosis pilaris disebabkan oleh penumpukan keratin, protein yang melindungi kulit dari infeksi dan hal-hal berbahaya lainnya.
Penumpukan membentuk sumbat yang menghalangi pembukaan folikel rambut. Hingga kini, tidak diketahui apa yang memicu penumpukan.
Kulit kering lebih berisiko terkena keratosis pilaris. Kondisi ini sering menyerang orang dengan masalah kulit tertentu, seperti eksim.
Melansir Medline Plus, gejala dari keratosis pilaris meliputi:
Penyedia layanan kesehatan biasanya dapat mendiagnosis kondisi ini dengan melihat kulit yang terkena.
Tes biasanya tidak diperlukan.
Baca juga: Keratosis Seboroik
Perawatan keratosis pilaris melipuri:
Perawatan seringkali membutuhkan waktu berbulan-bulan dan kemungkinan besar masalah keratosis pilaris akan kembali lagi terutama ketika cuaca lembab.
Namun hubungi dokter kulit jika melihat gejala keratosis pilaris yang mengkhawatirkan.
Komplikasi dari keratosis pilaris jarang terjadi.
Namun, hipopigmentasi pasca inflamasi atau hiperpigmentasi dan jaringan parut dapat terjadi.
Kerontokan rambut secara bertahap di area wajah yang terkena, terutama alis lateral, dapat terlihat pada uerythema ophryogenes (keratosis pilaris atrophicans faciei)
Keratosis pilaris sering dianggap sebagai varian dari kulit normal yang tidak dapat dicegah.
Tapi pelembab dan krim resep dapat memperbaiki penampilan kulit yang terkena.
Baca juga: Stres Bisa Memicu Ruam dan Gatal, Begini Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.