Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2022, 09:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Rotavirus adalah virus yang menyebabkan diare dan gejala usus lainnya. Penyakit ini sangat menular dan merupakan penyebab diare paling umum pada bayi dan anak kecil di seluruh dunia.

Jika dilihat melalui mikroskop, rotavirus berbentuk bulat. Dalam bahasa Latin, “Rota” berarti roda, yang menjelaskan asal-usul dari nama virus ini.

Rotavirus menyebabkan peradangan pada lambung dan usus sehingga anak mengalami diare parah, muntah, demam, sakit perut, dan dehidrasi.

Baca juga: Rotavirus: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Gejala dapat ditangani dengan obat-obatan, tapi tidak ada obat khusus untuk rotavirus itu sendiri.

Bahkan, vaksinasi masih tetap dapat memungkinkan seorang anak mengalami virus ini lebih dari sekali.

Gejala

Infeksi rotavirus biasanya dimulai dalam dua hari setelah terpapar. Gejala awal adalah

  • demam dan muntah
  • diare cair selama tiga hingga tujuh hari.

Infeksi juga dapat menyebabkan sakit perut.

Meskipun umum terjadi pada bayi dan anak, orang dewasa juga masih dapat terkena virus ini.

Namun, gejala tergolong ringan atau justru tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Segera hubungi dokter jika anak:

  • mengalami diare lebih dari 24 jam
  • sering muntah
  • feses berwarna hitam, lembek, atau mengandung darah dan nanah
  • memiliki suhu 38,9 derajat Celcius atau lebih tinggi
  • tampak lelah, mudah tersinggung, atau kesakitan
  • memiliki tanda atau gejala dehidrasi, termasuk mulut kering, menangis tanpa air mata, sedikit atau tidak ada buang air kecil, kantung yang tidak biasa, atau tidak responsif.

Baca juga: Rotavirus Penyebab Diare pada Anak, Kenali Gejala sampai Pencegahannya

Jika seorang dewasa, hubungi dokter jika:

  • tidak bisa menahan cairan selama 24 jam
  • diare lebih dari dua hari
  • memiliki darah pada muntah atau feses
  • suhu lebih tinggi dari 39,4 derajat Celcius
  • memiliki tanda atau gejala dehidrasi.

Penyebab

Bakteri pada rotavirus ditemukan pada feses seseorang dan dapat menyebar ke permukaan lain dengan tidak mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi atau mengganti popok.

Jika kuman ini bersentuhan dengan mulut seseorang, ini dikenal sebagai penyebaran feKal-oral.

Seseorang dapat menularkan rotavirus bahkan tanpa gejala.

Selain itu, rotavirus juga dapat ditularkan melalui segala jenis kontak tubuh dengan cairan tubuh seseorang, seperti bersin, atau menyentuh gagang pintu, atau mainan yang telah disentuh anak.

Diagnosis

Jika anak memiliki tanda-tanda rotavirus, segera hubungi dokter untuk diperiksa.

Dokter umumnya mendiagnosis rotavirus berdasarkan gejala yang timbul dan pemeriksaan fisik.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin mengambil sampel feses untuk diuji terhadap rotavirus di laboratorium. Namun, langkah ini biasanya tidak diperlukan.

Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya

Perawatan

Tidak ada obat khusus untuk rotavirus. Antibiotik dan antivirus tidak efektif dalam menyembuhkan virus tersebut.

Maka dari itu, dokter mungkin akan menyarankan obat untuk meredakan gejala dan cairan rehidrasi untuk menggantikan mineral yang hilang melalui muntah dan diare.

Beberapa cairan yang dapat dikonsumsi untuk mengimbangi dehidrasi selama rotavirus berkembang (kurang lebih seminggu), yaitu:

  • air
  • air kaldu
  • air jahe atau soda bening
  • pecahan es
  • makanan hambar, seperti kraker.

Hindari jus apel, susu, keju, makanan manis, atau apapun yang dapat memperburuk muntah dan diare.

Juga, hindari minuman isotonik yang manis.

Pencegahan

Untuk mengurangi penyebaran rotavirus, bawa anak dan diri sendiri untuk mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh, khususnya setelah menggunakan toilet, mengganti popok, atau membantu anak buang air besar.

Selain itu, terdapat dua vaksin yang disediakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk rotavirus kepada bayi.

Baca juga: Diare pada Anak: Penyebab, Cara Mengatasi, Kapan Perlu ke Dokter

  • Rotateq: diberikan melalui mulut dalam tiga dosis, biasanya pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin ini tidak dapat digunakan untuk anak yang lebih besar atau orang dewasa.
  • Rotarix: vaksin ini berbentuk cairan yang diberikan dalam dua dosis kepada bayi usia 2 dan 4 bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau