Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2022, 19:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sindrom Crigler-Najjar adalah kelainan genetik langka yang menyebabkan tubuh tidak mampu mengubah dan membersihkan bilirubin dengan sebagaimana mestinya.

Bilirubin adalah pigmen empedu oranye-kuning yang merupakan produk sampingan dari kerusakan alami (degenerasi) sel darah merah tua atau.

Biasanya, bilirubin yang dibuat dalam proses ini diubah dari bentuk tidak terkonjugasi menjadi bentuk yang dapat dilarutkan dalam air dan dikeluarkan dari tubuh (bilirubin terkonjugasi).

Baca juga: 7 Penyebab Penyakit Kuning yang Bisa Terjadi

Penyebab

Enzim mengubah bilirubin menjadi bentuk yang dapat dengan mudah dikeluarkan dari tubuh.

Sindrom Crigler-Najjar terjadi ketika enzim ini tidak bekerja dengan benar. Tanpa enzim ini, bilirubin dapat menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan:

  • Penyakit kuning (perubahan warna kuning pada kulit dan mata)
  • Kerusakan pada otak, otot, dan saraf.

Tipe I Crigler-Najjar adalah bentuk penyakit yang dimulai lebih awal. Sementara sindrom Crigler-Najjar tipe II dapat dimulai di kemudian hari.

Sindrom ini merupakan penyakit yang diturunkan dari keluarga.

Gejala

Gejala sindrom Crigler-Najjar meliputi:

  • Kebingungan dan perubahan pemikiran
  • Penyakit kuning (jaundice)
  • Kelesuan
  • Nafsu makan yang buruk
  • Muntah.

Diagnosis

Tes fungsi hati untuk diagnosis sindrom Crigler-Najjar meliputi:

Baca juga: 18 Gejala Penyakit Kuning yang Perlu Dikenali

  • Bilirubin terkonjugasi (terikat)
  • Kadar bilirubin total
  • Bilirubin tak terkonjugasi (tidak terikat) dalam darah
  • Uji enzim
  • Biopsi hati.

Perawatan

Perawatan ringan seperti fototerapi diperlukan sepanjang hidup pasien setelah mengidap sindrom ini.

Namun fototerapi tidak bekerja dengan baik setelah usia 4 tahun, karena kulit yang menebal menghalangi cahaya.

Transplantasi hati dapat dilakukan pada beberapa orang dengan penyakit tipe I.

Transfusi darah dapat membantu mengontrol jumlah bilirubin dalam darah.

Senyawa kalsium kadang-kadang digunakan untuk menghilangkan bilirubin di usus.

Obat fenobarbitol juga dapat digunakan untuk mengobati sindrom Crigler-Najjar tipe II.

Carilah konseling genetik jika berencana untuk memiliki anak dan memiliki riwayat keluarga sindrom Crigler-Najjar.

Hubungi penyedia layanan kesehatan apabila melihat penyakit kuning yang tidak kunjung hilang.

Komplikasi

Kemungkinan komplikasi sindrom Crigler-Najjar meliputi:

Baca juga: Kapan Penyakit Kuning pada Bayi Hilang?

  • Kerusakan otak yang disebabkan oleh penyakit kuning (kernikterus)
  • Kulit/mata kuning kronis.

Pencegahan

Konseling genetik direkomendasikan bagi orang dengan riwayat keluarga sindrom Crigler-Najjar yang ingin memiliki anak.

Tes darah dapat mengidentifikasi orang yang membawa variasi genetik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau