KOMPAS.com - Hampir semua orang pernah mengalami demam, termasuk anak-anak. Demam pada anak merupakan kondisi ketika suhu tubuh anak lebih dari 37 derajat celsius.
Demam menandakan bahwa terdapat sesuatu yang tidak beres dalam tubuh anak dan dianggap sebagai respons alami tubuh terhadap berbagai penyakit, termasuk infeksi.
Normalnya, suhu tubuh anak berkisar antara 36 sampai 37 derajat celsius.
Baca juga: 5 Cara Menurunkan Demam pada Anak Tanpa Obat
Seorang anak dianggap mengalami demam ketika memiliki suhu tubuh berikut:
Kenaikan suhu tubuh anak dapat berkembang secara bertahap dalam beberapa hari ataupun secara tiba-tiba.
Meski umumnya demam tidak berbahaya dan dapat sembuh dalam tiga hari, demam pada anak harus tetap diwaspadai.
Hal ini dikarenakan demam yang terjadi pada anak berusia enam bulan hingga enam tahun dapat memicu kejang.
Jika kening anak terasa hangat saat disentuh atau wajah anak terlihat memerah maka orang tua dapat menggunakan termometer guna mengukur suhu tubuhnya.
Merangkum Mayo Clinic dan eMedicine Health, gejala demam adalah kenaikan suhu tubuh hingga lebih dari 38 derajat celsius.
Selain itu, gejala demam juga dapat bervariasi sesuai dengan kondisi yang mendasarinya. Berikut beberapa gejala lainnya:
Baca juga: 5 Cara Mengompres yang Benar Agar Demam Anak Cepat Turun
Orang tua harus segera mencari pertolongan medis apabila anak mengalami gejala yang lebih serius, seperti:
Dirangkum dari situs Seattle Children's Hospital dan Better Health Channel, berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan demam pada anak:
Baca juga: Alasan Air Hangat Lebih Tepat untuk Mengompres Anak Demam
Melansir eMedicine Health, suhu tubuh anak dapat diukur dengan termometer digital yang dapat digunakan di mulut, ketiak, telinga, atau dubur.
Pemeriksaan termometer melalui dubur lebih disarankan untuk hasil yang lebih akurat.
Akan tetapi, orang tua sebaiknya tidak menggunakan termometer yang berisi air raksa atau merkuri karena sangat berbahaya jika pecah.
Selain itu, dokter mungkin akan menanyakan riwayat kesehatan orang tua dan anak (pasien), serta pemeriksaan fisik pada anak.
Untuk memastikan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
Baca juga: 8 Gejala Demam pada Anak yang Perlu Ditangani Dokter
Merangkum Mayo Clinic dan Healthdirect, demam pada anak biasanya dapat ditangani secara mandiri di rumah.
Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan secara mandiri untuk membantu mengatasi demam pada anak:
Selain itu, pemberian obat penurun demam yang dijual bebas, seperti parasetamol dan ibuprofen juga dapat mengatasi demam pada anak.
Namun, penggunaan obat-obatan ini tetap harus sesuai dengan petunjuk penggunaan dan anjuran dari dokter.
Perlu diingat bahwa orang tua sebaiknya tidak memberikan obat aspirin pada anak karena dapat memicu sindrom Reye.
Pada kasus demam yang lebih parah, dokter mungkin akan melakukan penanganan berikut:
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Demam pada Anak di Rumah
Menurut Mayo Clinic, demam pada anak berusia enam bulan sampai lima tahun dapat memicu kejang demam.
Kejang demam dapat menimbulkan gejala berupa kehilangan kesadaran dan tubuh gemetar.
Meskipun tampak mengkhawatirkan, kondisi ini umumnya tidak menimbulkan dampak serius dan hanya berlangsung selama beberapa menit.
Ketika anak mengalami kejang demam maka orang tua dapat melakukan beberapa langkah berikut:
Jangan pernah mencoba untuk menghentikan kejang pada anak karena umumnya kejang akan berhenti dengan sendirinya.
Setelah kejang berhenti, segera bawa anak ke dokter untuk mengetahui penyebab demam pada anak.
Segera cari pertolongan medis apabila kejang berlangsung lebih dari lima menit.
Merangkum dari Mayo Clinic dan eMedicine Health, demam pada anak dapat dicegah dengan menghindari penyakit yang mendasarinya.
Baca juga: Bawang Merah Terbukti Ampuh Atasi Demam pada Anak, Ini Cara Kerjanya
Tindakan pencegahan harus dilakukan oleh semua anggota keluarga, termasuk anak. Berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.