KOMPAS.com - Kepala peyang adalah kondisi ketika kepala anak menjadi datar.
Kepala peyang biasanya terjadi ketika bayi tidur dengan kepala menghadap ke sisi yang sama selama bulan-bulan pertama kehidupannya.
Hal ini menyebabkan titik datar, baik di satu sisi atau bagian belakang kepala.
Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Kerak di Kepala Bayi
Kepala peyang dalam istilah medis disebut plagiocephaly. Bayi prematur lebih cenderung mengalami kepala peyang.
Kepala peyang disebabkan oleh otot leher yang tegang sehingga membuat bayi sulit untuk memutar kepala.
Kondisi leher ini disebut tortikolis. Karena sulit untuk memutar kepalanya, bayi cenderung menjaga posisi kepalanya tetap sama saat berbaring.
Hal ini dapat menyebabkan perataan. Kemudian, setelah kepala menjadi datar, tortikolis isa menjadi lebih buruk.
Penyebab paling umum dari kepala peyang adalah posisi tidur bayi.
Bayi terlentang selama berjam-jam setiap hari, sehingga kepala terkadang mendatar di satu tempat.
Hal ini terjadi tidak hanya saat mereka tidur, tetapi juga saat berada di kursi mobil bayi, gendongan, kereta bayi, ayunan, dan kursi goyang.
Bayi prematur lebih cenderung memiliki kepala yang rata.
Tengkorak mereka lebih lembut daripada bayi yang normal.
Kepala peyang bahkan bisa terjadi sebelum lahir jika ada tekanan pada tengkorak bayi dari panggul ibu atau kembarannya.
Faktanya, banyak bayi dari kelahiran kembar memiliki kepala dengan beberapa bintik datar.
Baca juga: Kenapa Sebaiknya Bayi Tidur Tanpa Bantal?
Gejala kepala peyang biasanya mudah terlihat, seperti:
Dalam kasus yang parah, dahi akan menonjol di sisi yang berlawanan dari perataan dan mungkin terlihat tidak rata.
Jika tortikolis merupakan penyebabnya, leher, rahang, dan wajah juga mungkin akan tidak rata.
Dokter sering dapat mendiagnosis kepala peyang dengan melihat kepala bayi.
Untuk memeriksa tortikolis, dokter akan memperhatikan bagaimana bayi menggerakkan kepala dan leher.
Tes medis biasanya tidak diperlukan.
Bayi harus diletakkan telentang untuk membantu mencegah sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), bahkan dengan kemungkinan terkena kepala peyang.
Menghindari ayunan, kursi mobil, kursi goyang, dan perangkat lain akan membantu memastikan bayi dapat menggerakkan kepalanya dengan bebas.
Baca juga: 4 Pola Tidur Bayi 0-12 Bulan
Praktik sederhana seperti mengubah posisi tidur bayi, menggendong bayi, dan memberikan beberapa latihan akan membantu menghilangkan kepala peyang.
Cobalah tips dari Hopkins Medicine berikut:
Temui dokter jika khawatir dengan bentuk kepala bayi.
Temui dokter juga jika bayi mengalami:
Meskipun dapat menyebabkan kepala yang cacat dan kemungkinan ketidaksejajaran telinga dan mata, efek kepala peyang umumnya ringan dan cenderung hilang seiring bertambahnya usia bayi.
Kepala peyang tidak mempengaruhi perkembangan otak dan dalam banyak kasus tidak memerlukan intervensi medis karena dapat sembuh dengan sendirinya.
Baca juga: 18 Penyebab Bayi Lahir Prematur, Komplikasi Kehamilan sampai Penyakit
Lakukan hal berikut untuk mencegah kepala peyang pada bayi:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.