Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2022, 11:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Oklusi vena retina adalah masalah sumbatan pada pembuluh vena yang mengalirkan darah dari retina ke jantung.

Sumbatan pada vena retina dapat membuat retina kurang dapat menyaring cahaya, sehingga memengaruhi penglihatan pengidapnya.

Oklusi vena retina juga dikenal dengan istilah stroke pada mata.

Baca juga: Penyakit Retina

Penyebab

Oklusi vena retina terjadi ketika gumpalan darah menyumbat vena. Terkadang hal ini terjadi karena pembuluh darah mata terlalu sempit. 

Faktor risiko oklusi vena retina meliputi:

  • Penderita diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Masalah kesehatan lain yang memengaruhi aliran darah.

Gejala

Pengidapnya mungkin tidak selalu paham jika mengalami oklusi vena retina.

Hampir selalu, oklusi vena retina terjadi hanya pada satu mata. Gejala juga terkadang tidak muncul pada penyumbatan di pembuluh darah yang lebih kecil.

Namun, biasanya oklusi vena retina mengakibatkan:

  • Penglihatan kabur atau hilang sebagian atau seluruh mata
  • Bintik-bintik gelap atau garis-garis mengambang di penglihatan
  • Rasa sakit dan tekanan di mata.

Diagnosis

Diagnosis oklusi vena retina dimungkinkan menggunakan tes berikut:

Baca juga: Ablasi Retina

  • Optical coherence tomography (OCT
  • Oftalmoskopi
  • Angiografi fluoresen.

Perawatan

Sayangnya, hingga kini tidak ada cara pasti untuk membuka blokir pembuluh darah retina.

Namun, dokter dapat mengobati masalah kesehatan yang terkait dengan oklusi vena retina.

Beberapa perawatan untuk oklusi vena retina meliputi:

  • Injeksi intravitreal obat anti-vascular endothelial growth factor (VEGF)
  • Terapi laser fokal
  • Terapi fotokoagulasi pan-retina.

Temui dokter segera jika memiliki masalah pada penglihatan atau gejala oklusi vena retina.

Kunjungan rutin disarankan untuk memantau perkembangan penyakit jika telah didiagnosis mengidap penyakit ini.

Komplikasi

Oklusi vena retina dapat menyebabkan kompliksi seperti:

  • Edema makula
  • Iskemia retina
  • Glaukoma
  • Perdarahan vitreus
  • Traksi retina.

Baca juga: Kenali Macam Penyebab Iritasi Mata yang Perlu Dihindari

Pencegahan

Oklusi vena retina adalah tanda penyakit pembuluh darah (vaskular) umum.

Tindakan yang digunakan untuk mencegah penyakit pembuluh darah lainnya dapat menurunkan risiko oklusi vena retina.

Langkah-langkah pencegahannya meliputi:

  • Makan makanan rendah lemak
  • Berolahraga secara teratur
  • Menjaga berat badan ideal
  • Tidak merokok.

Aspirin atau pengencer darah lainnya dapat membantu mencegah penyumbatan di mata lainnya.

Mengontrol diabetes juga dapat membantu mencegah oklusi vena retina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau