KOMPAS.com - Ileus paralitik terjadi ketika usus mengalami kelumpuhan untuk memproses makanan sebelum didorong sebagai kotoran.
Proses tersebut melalui serangkaian gerakan seperti gelombang yang disebut peristaltik.
Oleh karena itu, ileus paralitik berarti otot atau sinyal saraf yang memicu peristaltik telah berhenti bekerja, sehingga makanan di usus Anda tidak bergerak.
Baca juga: Penyakit Radang Usus
Kondisi merupakan kondisi akut yang dapat menyebabkan gejala kembung, sembelit dan mual.
Penyebab
Berdasarkan Healthgrades, ileus paralitik disebabkan oleh kerusakan saraf dan otot di usus yang mengganggu gerakan dan pencernaan.
Penyebab ileus paralitik termasuk:
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Peradangan atau infeksi lambung dan usus
- Usus buntu
- Pankreatitis
- Komplikasi bedah
- Obstruksi arteri mesenterika
- Efek samping obat-obatan tertentu, seperti opioid dan obat penenang
- Botulisme atau keracunan dengan botulinum
- Ketoasidosis diabetik
- Gangguan metabolisme
- Komplikasi bedah.
Gejala
Gejala ileus paralitik termasuk:
- Perut kembung
- Distensi perut
- Gas
- Sembelit
- Mual dan muntah
- Dehidrasi.
Baca juga: 4 Penyebab Peradangan Usus yang Perlu Diperhatikan
Diagnosis
Dilansir dari Cleveland Clinic, diagnosis ileus paralitik meliputi:
- Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
- X-ray atau ultrasound perut untuk mengonfirmasi kondisi dengan menunjukkan area usus yang bengkak dan melebar tanpa penyumbatan
- Tes pencitraan untuk mencari penyebabnya
- Tes darah untuk memeriksa kadar elektrolit dan mineral.
Perawatan
Menurut Cleveland Clinic, pilihan perawatan ileus paralitik termasuk:
- Mengobati infeksi atau penyakit lain yang mendasarinya
- Istirahat usus dengan menghindari makan melalui mulut sampai fungsi usus kembali normal
- Nutrisi parenteral dengan mengganti cairan, elektrolit, dan nutrisi melalui infus
- Prokinetik atau obat-obatan untuk meningkatkan peristaltik dan meningkatkan fungsi usus jika tidak segera pulih dengan sendirinya
- Tabung nasogastrik yang dimasukkan ke perut melalui hidung untuk mengalirkan udara dan cairan pada kasus kronis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.