KOMPAS.com - Kanker vulva adalah jenis kanker yang menyerang wanita dan bersifat langka.
Vulva merupakan alat kelamin luar wanita yang meliputi:
Sebagian besar dari kasus kanker vulva adalah wanita yang berusia di atas usia 65 tahun.
Baca juga: Kanker Vagina
Kondisi ini jarang terjadi pada wanita di bawah 50 tahun yang belum mengalami menopause.
Lokasi tempat sel kanker berkembang menjadi patokan bagi dokter untuk merencanakan jalan pengobatan.
Jenis kanker vulva yang paling umum, yaitu:
Gejala yang timbul dapat berbeda bagi setiap wanita. Namun, gejala yang paling umum adalah:
Gejala kanker vulva dapat terlihat seperti kondisi lain atau masalah medis lainnya. Segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Kanker Vagina yang Baik Dilakukan
Tidak diketahui pasti penyebab dari kanker vulva. Namun, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang mengalami kanker vulva, yaitu:
Faktor risiko dapat diturunkan dengan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi kemungkinan terkena infeksi HPV.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya terkait gejala yang muncul, termasuk riwayat penyakit pribadi dan keluarga.
Beberapa tes yang dapat dilakukan, yaitu:
Baca juga: 3 Penyebab Kanker Vagina yang Perlu Diwaspadai
Perawatan utama untuk kanker vulva adalah pembedahan pengangkatan jaringan kanker dari vulva dan kelenjar getah bening yang mengandung sel kanker.
Dokter juga akan merekomendasikan radioterapi, yaitu penggunaan radiasi untuk menghancurkan sel kanker, atau kemoterapi yang merupakan penggunaan obat agar sel kanker mati.
Radioterapi dan kemoterapi dapat digunakan tanpa operasi jika pasien tidak cukup sehat menjalani operasi atau apabila kanker telah menyebar dan tidak dapat diangkat seluruhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.