Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2022, 20:33 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker vulva adalah jenis kanker yang menyerang wanita dan bersifat langka.

Vulva merupakan alat kelamin luar wanita yang meliputi:

  • bibir yang mengelilingi vagina (labia minora dan labia mayora)
  • klitoris, organ seksuaL yang membantu wanita mencapai klimaks seksual
  • kelenjar Bartholin, dua kelenjar kecil di setiap sisi vagina.

Sebagian besar dari kasus kanker vulva adalah wanita yang berusia di atas usia 65 tahun.

Baca juga: Kanker Vagina

Kondisi ini jarang terjadi pada wanita di bawah 50 tahun yang belum mengalami menopause.

Jenis

Lokasi tempat sel kanker berkembang menjadi patokan bagi dokter untuk merencanakan jalan pengobatan.

Jenis kanker vulva yang paling umum, yaitu:

  • karsinoma sel skuamosa vulva: dimulai pada sel-sel tipis datar yang melapisi permukaan vulva. Sebagian besar kanker vulva adalah jenis ini.
  • melanoma vulva: dimulai pada sel penghasil pigmen yang terdapat di kulit vulva.

Gejala

Gejala yang timbul dapat berbeda bagi setiap wanita. Namun, gejala yang paling umum adalah:

  • gatal terus menerus
  • perubahan warna dan penampilan vulva
  • pendarahan atau keputihan yang tidak berhubungan dengan menstruasi
  • rasa terbakar, gatal, atau nyeri yang parah
  • luka terbuka yang langsung lebih dari sebulan
  • kulit vulva tampak putih dan terasa kasar.

Gejala kanker vulva dapat terlihat seperti kondisi lain atau masalah medis lainnya. Segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Kanker Vagina yang Baik Dilakukan

Penyebab

Tidak diketahui pasti penyebab dari kanker vulva. Namun, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang mengalami kanker vulva, yaitu:

  • bertambahnya usia vulval intraepithelial neoplasia (VIN), kondisi saat sel-sel di vulva tidak normal dan berisiko menjadi kanker
  • infeksi persisten dengan versi tertentu dari human papillomavirus (HPV)
  • kondisi kulit yang memengaruhi vulva, seperti lichen sclerosus
  • merokok.

Faktor risiko dapat diturunkan dengan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi kemungkinan terkena infeksi HPV.

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya terkait gejala yang muncul, termasuk riwayat penyakit pribadi dan keluarga.

Beberapa tes yang dapat dilakukan, yaitu:

  • pemeriksaan vulva dan panggul: dokter akan mencari adanya benjolan atau apapun yang tampak tidak biasa
  • biopsi: pengambilan jaringan untuk dibawa ke laboratorium dan dianalisis jika terdapat sel kanker
  • kolposkop: penggunaan alat pembesar berlampu untuk memvisualisasikan vulva, vagina dan serviks secara lebih rinci. Alat ini dapat digunakan selama pemeriksaan vulva dan panggul agar jaringan terlihat dengan lebih jelas.

Baca juga: 3 Penyebab Kanker Vagina yang Perlu Diwaspadai

Perawatan

Perawatan utama untuk kanker vulva adalah pembedahan pengangkatan jaringan kanker dari vulva dan kelenjar getah bening yang mengandung sel kanker.

Dokter juga akan merekomendasikan radioterapi, yaitu penggunaan radiasi untuk menghancurkan sel kanker, atau kemoterapi yang merupakan penggunaan obat agar sel kanker mati.

Radioterapi dan kemoterapi dapat digunakan tanpa operasi jika pasien tidak cukup sehat menjalani operasi atau apabila kanker telah menyebar dan tidak dapat diangkat seluruhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com