KOMPAS.COM - Obstruksi napas atas terjadi ketika ada penyempitan atau oklusi anatomis yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan pertukaran gas masuk dan keluar dari paru-paru.
Obstruksi dapat menyebabkan gagal napas, aritmia, henti jantung atau kematian dalam beberapa menit.
Oleh karena itu, segera hubungi profesional kesehatan ketika menyadari tanda dan gejala, agar dilakukan intervensi segera guna meminimalkan morbiditas dan mortalitas.
Baca juga: Croup Atau Infeksi Saluran Napas Pada Anak, Bagaimana Mengatasinya?
Obstruksi jalan napas sering digambarkan sebagai seseorang yang tersedak makanan.
Tapi itu hanya satu dari banyak hal yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran napas.
Penyebab lainnya meliputi:
Pasien dengan obstruksi saluran napas atas akut akan merasa kepayahan dan lebih sulit untuk bernapas.
Baca juga: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Otot-otot tambahan pernapasan dapat digunakan (otot leher dan bahu). Mungkin terjadi juga resesi interkostal dan subkostal dan tarikan trakea.
Ketika obstruksi selesai, pasien mungkin tidak sadar atau dalam henti jantung.
Diagnosis obstruksi jalan napas atas kronis dapat mencakup tes fungsi paru noninvasif.
Spirometri, termasuk pengukuran aliran inspirasi dan ekspirasi maksimal, adalah tes yang paling umum digunakan.
Pada obstruksi akut, kondisi dapat memburuk dengan cepat jika tidak ditangani.
Meskipun fokusnya adalah mengoreksi penyebab yang mendasari, dalam kasus akut, mungkin diperlukan untuk memperbaiki obstruksi terlebih dahulu sebelum mengidentifikasi patologi.
Perawatan utama dalam intervensi obstruksi jalan napas atas meliputi:
Baca juga: 8 Gejala PPOK yang Perlu Diwaspadai
Jika masih tidak dapat melakukan ventilasi setelah jalan napas terbuka, trakeotomi darurat diperlukan.
Segera hubungi dokter jika tersedak atau mengalami gejala obstruksi saluran napas atas.
Ketika obstruksi saluran napas atas berkembang secara perlahan, keterlambatan dalam diagnosis dapat mempengaruhi pasien terhadap komplikasi yang tidak perlu.
Komplikasi tersebut meliputu:
Banyak jenis obstruksi jalan napas dapat dicegah. Kurangi risikonya dengan:
Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.