Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2013, 15:06 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

"Berkat dukungan milis, akhirnya bayi saya bisa berangsur-angsur normal," ujarnya.

Sebuah ilmu baru kembali Kiki dapatkan, bahwa bilirubin tinggi yang terjadi pada anaknya tidak berbahaya. Hal itu terjadi karena sang bayi sedang menunggu kematangan fungsi tubuhnya.

Belakangan Kiki juga tahu bahwa rumah sakit yang sebelumnya dia pikir pro ASI, ternyata tidak sepenuhnya demikian. Terbukti dari tenaga kesehatannya menyarankan untuk memberikan susu formula ketika kondisi bayi di inkubator dan membutuhkan gizi tambahan. Apalagi Kiki sempat melihat ada lambang merek susu formula di playground rumah sakit dan saat pulang pasien diberikan goodie bag berisi botol dan dot.

Menurut pakar laktasi sekaligus dokter anak Asti Praborini, pemilihan rumah sakit merupakan faktor penting kesuksesan memberikan ASI. Rumah sakit, dokter, tenaga kesehatan yang pro ASI lebih dapat memberikan dukungan bagi ibu menyusui.

"Maka sejak masa kehamilan, ibu harus benar-benar cermat memilih rumah sakit yang pro ASI," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau