KOMPAS.com - Brokoli adalah jenis sayuran hijau yang kaya vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.
Sayuran yang dihasilkan dari tanaman Brassica oleracea ini masih terkait dengan kembang kol dan kangkung.
Melansir Healthline, brokoli memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Berikut nutrisi brokoli mentah dalam takaran satu cangkir (91 gram):
Baca juga: 5 Manfaat Kacang Mete bagi Kesehatan
Brokoli mentah atau matang memiliki nutrisi yang berbeda. Cara memasak brokoli seperti merebus, mengukus, menumis dapat mengubah komposisi nutrisi sayuran.
Proses pemasakan yang terlalu lama dapat mengurangi vitamin C dan protein larut.
Kendati berbeda-beda kandungan vitaminnya, brokoli mentah maupun matang sama-sama memberikan asupan nutrisi penting, terutama vitamin C.
Saat dimasak, brokoli masih menyediakan 84 persen kebutuhan vitamin C harian tubuh. Jumlah ini 1,5 kali lipat lebih besar ketimbang buah jeruk.
Baca juga: Ribuan Tahun Digunakan, Ini 6 Manfaat Bawang Putih bagi Kesehatan
Berikut manfaat brokoli untuk kesehatan yang sayang dilewatkan:
Melansir Medical News Today, sayuran persilangan seperti brokoli mengandung berbagai antioksidan.
Antioksidan adalah molekul yang dapat menghambat sekaligus memperbaiki kerusakan sel akibat radikal bebas.
Pasokan antioksidan dapat mengurangi peradangan di dalam tubuh dan melindungi kesehatan. Zat ini juga berpotensi membantu mencegah kanker.
Salah satu antioksidan yang terdapat dalam brokoli adalah sulforaphane. Senyawa mengandung belerang ini bisa memberikan efek sedikit pahit saat dimakan.
Studi pada 2009 juga menyebut, brokoli mengandung indol-3-karbinol. Penelitian menunjukkan, senyawa ini memiliki sifat antitumor yang kuat.
Selain brokoli, kembang kol, kubis Brussel, kangkung, lobak, kol, arugula, dan selada air juga memiliki sifat antioksidan serupa.
Baca juga: 7 Manfaat Berkebun di Rumah untuk Kesehatan
Tubuh membutuhkan vitamin C untuk menghasilkan kolagen. Keduanya disediakan oleh brokoli.
Vitamin K yang berperan untuk mencegah dan mengatasi osteoporosis juga disediakan oleh brokoli.
Orang yang kekurangan vitamin K dapat mengalami kendala dalam pembentukan tulang, seperti masalah tulang keropos dll.
Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan Buah Ciplukan, Tanaman Sawah yang Rambah Supermarket
Vitamin C adalah antioksidan yang dapat menunjang sistem daya tahan tubuh.
Antioksidan ini juga dapat mencegah kanker, penyakit kardiovaskular, katarak, dan anemia.
Vitamin C juga dapat membantu mengurangi gejala pilek dan mempersingkat waktu sakit pilek.
Baca juga: Hati-hati, Konsumsi Garam Berlebihan Lemahkan Daya Tahan Tubuh
Sebagai antioksidan, vitamin C juga dapat membantu mencegah kerusakan kulit, termasuk keriput akibat penuaan.
Penelitian menunjukkan, vitamin C dapat berperan dalam mencegah atau mengobati kondisi kulit seperti herpes zoster dan kanker kulit.
Kandungan serat dalam brokoli dapat menjaga BAB tetap teratur, mencegah sembelit, mempertahankan pencernaan yang sehat, dan menurunkan risiko kanker usus besar.
Pada 2015, studi menemukan bahwa orang yang rajin mengonsumsi serat lebih kecil kemungkinannya terkena kanker kolorektal dibandingkan mereka yang mengonsumsi sedikit serat.
Secangkir brokoli bisa menyumbang tujuh persen kebutuhan serat per hari.
Baca juga: 5 Manfaat Makan Buah Kurma bagi Kesehatan
Peradangan dapat menjadi tanda infeksi, tetapi juga dapat disebabkan kondisi autoimun kronis seperti radang sendi dan diabetes tipe 1.
Penderita sindrom metabolik juga berpotensi mengalami peradangan.
Studi pada 2014 membuktikan, efek antioksidan sulforaphane dalam brokoli bisa membantu mengurangi peradangan.
Dalam studi pada 2018, 40 orang yang kelebihan berat badan mengonsumsi 30 gram brokoli per hari selama 10 minggu.
Pada akhir periode penelitian, para peserta terbukti memiliki tingkat peradangan yang lebih rendah ketimbang sebelum rutin makan brokoli.
Baca juga: 6 Manfaat Kacang Hijau, untuk Kesehatan Jantung sampai Ibu Hamil
Penelitian pada 2017 menunjukkan, makan brokoli dapat membantu mengelola kadar gula darah penderita diabetes tipe 2
Hal itu didukung kadungan zat sulforaphane pada brokoli.
Studi lain pada 2018 menemukan, orang yang makan banyak serat risiko mengidap diabetes tipe 2 lebih rendah dibandingkan mereka yang makan sedikit serat.
Serat juga dapat membantu mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes.
Baca juga: Superfood Daun Kelor Terbukti Punya Segudang Khasiat untuk Kesehatan
Studi pada 2018 menunjukkan, wanita yang makan banyak sayuran silangan seperti brokoli memiliki risiko lebih rendah mengalami aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah kondisi yang menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Manfaat ini didapat dari beragam kandungan antioksidan brokoli, terutama sulforaphane.
American Heart Association (AHA) menyarankan untuk meningkatkan asupan kalium sambil mengurangi natrium agar pembuluh darah sehat.
Secangkir brokoli dapat menyediakan hampir lima persen kebutuhan kalium per hari.
Brokoli juga banyak mengandung serat. Studi pada 2017 menemukan, orang yang rutin makan serat pembuluh darahnya lebih sehat ketimbang mereka yang mengonsumsi sedikit serat.
Dengan segudang manfaat brokoli untuk kesehatan, apakah Anda masih ragu untuk mengonsumsi makanan sehat ini?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.