Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2020, 15:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Buah beri, seperti blueberry, stroberi, blackberry, dan raspberry, penuh dengan nutrisi penting.

Buah-buahan ini termasuk makanan yang mengandung vitamin C tinggi.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

 

Vitamin C ini seperti diketahui dapat bermanfaat untuk endorong pertumbuhan sel dan perbaikan jaringan dalam tubuh.

 

Tak hanya itu, vitamin C juga dapat meningkatkan sintesis kolagen, yang merupakan protein paling melimpah di tubuh Anda.

Studi menunjukkan bahwa kolagen dapat meningkatkan kepadatan tulang dan meningkatkan kesehatan tulang, yang dapat membantu tumbuh lebih tinggi atau mempertahankan tinggi badan.

Buah beri juga menawarkan berbagai vitamin dan mineral lainnya, termasuk serat, vitamin K, dan mangan.

10. Salmon

Salmon adalah ikan berlemak yang sarat dengan asam lemak omega-3.

Asam lemak omega-3 adalah jenis lemak yang menyehatkan jantung yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dapat terlibat dalam kesehatan tulang dan dapat meningkatkan pergantian tulang untuk memaksimalkan pertumbuhan.

Selain itu, kadar asam lemak omega-3 yang rendah dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah tidur pada anak-anak, yang jelas dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi

11. Susu

Susu sering dianggap sebagai komponen kunci dari diet sehat dan menyeluruh.

Susu juga dapat membantu mendukung pertumbuhan dengan memasok beberapa nutrisi yang penting bagi kesehatan tulang, termasuk kalsium, fosfor, dan magnesium.

Selain itu, susu kaya protein, yakni bisa mengandung protein hampir 8 gram dalam satu cangkir (244-ml) bahan.

Tidak hanya itu, penelitian menunjukkan bahwa susu sapi dapat merangsang peningkatan pertumbuhan pada anak-anak dan dapat membantu mendukung penambahan berat badan dan pembentukan otot.

Namun, susu harus dihindari jika ada alergi atau intoleransi.

Melansir Medical News Today, disampaikan pula bahwa makanan atau nutrisi berdampak pada potensi tinggi seseorang.

Mendapatkan nutrisi yang baik yang mencakup sumber makanan vitamin dan mineral membantu orang tumbuh.

Sebaliknya, individu yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup mungkin tidak tumbuh setinggi.

Penelitian telah menemukan bahwa seiring dengan peningkatan gizi dari waktu ke waktu, seseorang akan semakin tinggi.

Jadi, anak-anak yang mengonsumsi makanan kaya kalsium, protein, dan nutrisi lain akan dapat memaksimalkan potensi mereka untuk tumbuh ke atas.

Aktivitas fisik juga berperan dalam pertumbuhan dan tinggi badan anak-anak, karena menjadi aktif mempromosikan pelepasan hormon pertumbuhan.

Baca juga: Jangan Ragu Mencoba, Ini 10 Cara Menambah Tinggi Badan Secara Alami

 

Ketika hormon ini dilepaskan, seorang anak dengan lempeng pertumbuhan terbuka di tulangnya mungkin mengalami pertumbuhan lebih banyak daripada yang seharusnya jika tidak aktif secara fisik.

Namun, begitu pelat pertumbuhan di tulang menutup, seseorang umumnya tidak akan tumbuh lebih tinggi.

Kebanyakan wanita mencapai tinggi dewasa penuh mereka antara usia 14 dan 15. Sementara, kebanyakan pria mencapai tinggi penuh mereka pada usia 16 tahun.

Sangat tidak biasa bagi seseorang untuk tumbuh setelah usia 19 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau