KOMPAS.com – Masyarakat Indonesia tentu tidak asing lagi dengan cabai si pembawa rasa pedas.
Sayuran buah bernama ilmiah Capsicum annuum ini telah sering digunakan oleh masyarakat sebagai bahan rempah atau bumbu masakan.
Tak hanya itu, konsumsi cabai juga jamak dilakukan secara langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu bersama makanan lainnya.
Baca juga: Cabai Rawit, Cabai Merah, atau Cabai Hijau, Mana yang Lebih Sehat?
Sedangan, sebagian orang mengaku kurang menikmati makanan jika tak dilengkapi dengan sambal.
Apakah Anda termasuk para penikmat cabai? Jika iya, beruntunglah.
Di balik rasanya yang pedas dan dapat menggugah selera, cabai pada kenyatannya menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan.
Berikut ini ragam manfaat cabai untuk kesehatan:
1. Jaga fungsi penglihatan
Melansir Buku Cerdas Memilih Sayuran: Plus Minus 54 Jenis Sayuran (2010) oleh Lanny Lingga PhD, cabai rawit memiliki kandungan vitamin A lebih tinggi daripada cabai hijau maupun cabai merah.
Dalam 100 gram cabai rawit segar, tekandung hingga 11.050 mg vitamin A. Jumlah itu jauh lebih besar ketimbang yang dimiliki cabai merah 470 mg vitamin A per 100 gram bahan.
Fungsi atau manfaat vitamin A bagi tubuh jelas sangat banyak dan vital.
Vitamin A salah satunya diperlukan untuk menjaga ketajaman penglihatan dan mencegah infeksi akibat virus.
Baca juga: 6 Manfaat Makanan Pedas, Redakan Pilek hingga Cegah Penyakit Jantung
2. Mencegah penimbunan lemak
Dalam 1 ons cabai, terkandung vitamin C yang sanggup mencukupi kebutuhan vitamin C harian untuk orang dewasa.
Namun, Anda tentu tak disarankan makan 1 ons cabai untuk mencukupi kebutuhan vitamin C ini.
Vitamin C dari cabai hanya sebagai penyumbang jika dari makanan lain belum terpenuhi.
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, sebaiknya perlakuan dilakukan berulang kali.
Lagi pula, efek bahan aktif cabai hanya berlangsung sebentar.
Mengonsumsi cabai dalam setiap kali makan dengan porsi kecil adalah salah satu cara untuk mendapatkan manfaat cabai yang lebih optimal.
Jika Anda sering mengalami sariawan dan gusi bengkak, tandanya Anda perlu tambahan asupan vitamin C.
Cobalah sering menikmati makanan pedas agar kesehatan mulut dan gusi Anda bisa membaik.
Tak hanya itu, bagi Anda yang merasa repot untuk mengurangi lemak dalam tubuh, dipersilakan rajin makan pedas. Hal itu dikarenakan, vitamin C dari cabai dilaporkan dapat mencegah penimbunan lemak.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi
Dalam hal ini, vitamin C akan mempercepat proses pencernaan.
Selain itu, cabai juga mampu meningkatkan energi termogenik, sehingga aktivitas metabolisme lebih cepat dan timbinan lemak pun dapat dihindari.
3. Cegah gangguan usus
Cabai memiliki efek sebagai stimulant, tonikum, dan karminatif.
Banyak ahli berpendapat bahwa cabai merupakan stimulant paling murni dengan khasiat terbaik di antara herbal dan makanan alami lainnya.
Berbeda dengan tonikum lain yang memiliki efek samping tertentu, cabai murni sebagai tonikum tidak akan menyebabkan gangguan tubuh setelah dikonsumsi.
Rasa hangatnya dapat melancarkan sirkulasi darah, mengurangi lemah lambung, dan mencegah gangguan usus.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin A Tinggi
4. Menghangatkan dan mendinginkan tubuh
Cabai adalah herbal yang unik. Pada kondisi tubuh dingin, cabai dapat menghatkan badan.
Sebaliknya, saat tubuh panas, cabai akan mendinginkan badan.
Begitulah kepercayaan yang mendasar pada pemikiran banyak orang sejak masa kaisar Yunani pertama, mengungkap khasiat sayuran pedas ini.
Manfaat tersebut tidak terlepas dari kandungan fitokimia dalam cabai.
Fitokimia yang terkandung dalam cabai adalah capsicanoid yang terdiri atas dihydrocapsaiscin (DHC) dan norhidricapsaicin (NDHC).
Semua jenis cabai mengandung senyawa NDHC. Sementara itu, pada cabai yang pedas, selain mengandung NDHC, juga menawarkan DHC.
Semakin pedas cabai tersebut, kandungan DHC di dalamnya akan semakin banyak dan dapat kian menghangatkan tubuh.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
5. Melancarkan peredaran darah
Dalam pengobatan modern, para dokter naturopathy di Eropa dilaporkan masih sering menggunakan simplisia bubuk cabai sebagai salah satu bahan untuk pembuatan ramuan obat.
Bubuk cabai secara empiris dan uji klinis, berkhasiat untuk melencarkan peredaran darah.
Kesimpulan ini diambil dengan melihat efek penurunan kadar kolesterol dan pembersihan pembuluh darah setelah mengonsumsi ramuan bubuk cabai.
Dengan efek tersebut, simplisia bubuk cabai sekarang sering dipakai untuk menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol tinggi, hingga mengobati penyakit jantung koroner.
6. Menurunkan kadar gula darah
Senyawa alami pada cabai yang berkhasiat untuk menurunkan kadar gula darah adalah DHC.
Senyawa ini memiliki kemampuan yang cukup efektif dalam merangsang metabolisme karbohidrat sehingga jumlah gula yang terserap tubuh menjadi tidak berlebihan.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?
7. Cegah kanker
Banyak ahli di berbagai negara menemukan bahwa cabai juga dapat mencegah dan menyembuhkan kanker.
Belum ada bukti ilmiah mengenai hal ini memang. Namun, manfaat tersebut sangat mungkin ada karena cabai terbukti kaya akan atioksidan.
Antioksidan utama yang terdapat pada buah dari keluarga terung-terungan ini adalah solanin.
Pada terung, khasiat solanin sebagai antikanker telah terbukti secara nyata.
Selain solanin, cabai juga mengandung antosianin yang telah dikenal sebagai antioksidan yang ampuh dalam melawan kanker.
8. Menambah nafsu makan
Melansir Buku Membuat Aneka Olahan Cabai (2014) oleh Suyanti, selain bertanggung jawab terhadap rasa pedas, capsaicin pada cabai juga berkhasiat sebagai penambah nafsu makan.
Bagi orang yang sudah terbiasa mengonsumsi makanan pedas, biasanya nafsu makananya akan berkurang apabila tidak menyertakan cabai atau sambal pada makanannya.
Hal ini dianggap tidak mengherankan, karena capsaicin bersifat stomakik, yakni dapat meningkatkan nafsu makan.
Baca juga: Cara Memasak Opor dan Rendang agar Lebih Sehat
9. Mengurangi rasa sakit
Capsaicin juga mampu merangsang produksi hormon endorfin sehingga bisa membangkitkan sensasi kenikmatan.
Seperti diketahui, hormon endorfin ini berperan dalam mengurangi rasa sakit.
Oleh sebab itu, sering dijumpai orang yang sedang mengalami gejala sakit kepala atau sedang menstruasi, akan lebih nyaman ketika mengonsumsi makanan yang rasanya pedas.
Hal ini bisa terjadi karena rasa pedas yang ditimbulkan oleh capsaicin dapat menghalangi aktivitas otak ketika menerima sinyal rasa sakit dari pusat sistem saraf.
Terhambatnya perjalanan sinyal ini akan mengurangi rasa sakit yang diderita seseorang.
10. Meredakan batuk pilek
Pada saat yang bersamaan, capsaicin yang terkandung pada cabai akan mengencerkan lendir sehingga dapat melonggarkan penyumbatan pada tenggorokan dan hidung.
Hal ini pula yang membuat makanan bercita rasa pedas dianggap bisa meringankan orang yang sedang mengidap penyakit tenggorokan dan hidung, seperti pilek, batuk, bahkan sinusitis.
Baca juga: Kandungan Gizi Gudeg, Amankah Bagi Penderita Kolesterol Tinggi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.