3. Sauerkraut (asinan kubis)
Sauerkraut adalah asinan kubis yang difermentasi oleh oleh bakteri asam laktat.
Sauerkraut adalah makanan tradisional yang cukup populer di Eropa sebagai salah satu makanan pendamping.
Sauerkraut memiliki rasanya, asin dan bisa disimpan selama berbulan-bulan dalam wadah kedap udara.
Selain kualitas probiotiknya, sauerkraut kaya akan serat serta vitamin C, vitamin B, dan vitamin K.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin K Tinggi
Sauerkraut juga tinggi natrium dan mengandung zat besi dan mangan.
Tak hanya itu, sauerkraut juga mengandung antioksidan lutein dan zeaxanthin, yang penting untuk kesehatan mata.
Jika ingin mengonsumsinya, pastikan Anda untuk memilih sauerkraut yang tidak dipasteurisasi, karena pasteurisasi membunuh bakteri hidup dan aktif.
4. Tempe
Tempe adalah makanan asli Indonesia yang mengandung probiotik tinggi.
Tempe merupakan produk kedelai yang difermentasi
Proses fermentasi pada kedelai memiliki beberapa efek mengejutkan pada profil nutrisinya.
Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
Kedelai biasanya mengandung asam fitat yang tinggi, senyawa tanaman yang mengganggu penyerapan mineral seperti besi dan seng.
Namun, fermentasi menurunkan jumlah asam fitat, yang dapat meningkatkan jumlah mineral yang dapat diserap oleh tubuh dari tempe.
Fermentasi juga menghasilkan beberapa vitamin B12, nutrisi yang tidak dikandung kedelai.
Vitamin B12 terutama ditemukan dalam makanan hewani, seperti daging, ikan, produk susu, dan telur.
Hal ini membuat tempe menjadi pilihan yang cocok untuk vegetarian serta siapa pun yang ingin menambahkan probiotik bergizi ke dalam makanan mereka.
5. Kimchi
Kimchi adalah salah satu makanan khas Korea yang difermentasi dan memiliki rasa pedas.
Kubis biasanya jadi bahan utama membuat kimchi, api bisa juga memakai sayur jenis lainnya.
Kimchi biasanya disajikan dengan campuran bumbu, seperti serpihan cabai merah, bawang putih, jahe, daun bawang, dan garam.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi
Kimchi mengandung bakteri asam laktat Lactobacillus kimchii, serta bakteri asam laktat lainnya yang dapat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.
Kimchi yang terbuat dari kubis kaya akan beberapa vitamin dan mineral, termasuk vitamin K, riboflavin (vitamin B2) dan zat besi.
6. Miso
Miso adalah bumbu (saus) masakan ala Jepang.
Makanan ini secara tradisional dibuat dengan memfermentasi kedelai dengan garam dan sejenis jamur yang disebut koji.
Miso juga bisa dibuat dengan mencampurkan kedelai dengan bahan lain, seperti beras dan gandum hitam.
Saus ini paling sering digunakan dalam sup miso, makanan sarapan populer di Jepang.
Miso biasanya asin.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Natrium Tinggi
Anda bisa membelinya dalam berbagai variasi, seperti putih, kuning, merah dan cokelat.
Miso adalah sumber protein dan serat yang baik.