Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2020, 09:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Pada hari ke-14, sel telur dilepaskan dari salah satu indung telur, lalu memulai perjalanannya menuruni tuba falopi, kemudian menuju ke rahim.

Jika sperma berada di tuba falopi pada masa ini, pembuahan dapat terjadi.

Ketika sel selur tidak dibuahi, sel tersebut akan luruh sekitar 24 jam. Setelah itu, folikel atau kantong kelenjar akan kembali menutup.

  • Fase luteal

Fase siklus menstruasi ini terjadi di hari ke-14 sampai 28 dihitung dari haid pertama.

Setelah sel telur dilepaskan, hormon akan memberikan sinyal pada rahim untuk bersiap melepaskan lapisannya.

Sel telur yang urung dibuahi akan rusak, lalu luruh bersama dengan lapisannya.

Baca juga: 10 Penyebab Haid Terlambat Selain Hamil

Siklus menstruasi normal

Bagi wanita, siklus menstruasi yang dihitung dari hari pertama wanita haid sampai hari pertama haid periode berikutnya bisa berbeda-beda.

Menurut Mayo Clinic, siklus menstruasi tergolong normal apabila masih berada dalam rentang waktu antara 21 sampai 35 hari.

Siklus menstruasi normal juga ditandai dengan lamanya haid berlangsung antara dua sampai tujuh hari.

Pada awal-awal haid pertama, wanita cenderung memiliki siklus menstruasi panjang. Seiring bertambahnya usia, siklus menstruasi jadi lebih pendek dan teratur.

Siklus menstruasi masih tergolong normal apabila sesekali telat atau maju, rasa nyeri dan tidak nyaman terkadang ringan atau berat, serta terlalu cepat atau lama.

Apabila beberapa kondisi di atas berlangsung dalam waktu yang lama tanpa sebab yang jelas, wanita perlu waspada.

Hal yang perlu diketahui, penggunaan kontrasepsi tertentu bisa mengubah siklus menstruasi pada wanita.

Baca juga: Ciri-ciri Nyeri Haid yang Normal dan Tidak Normal

Selain itu, wanita yang mendekati menopause, siklus menstruasinya juga cenderung tidak teratur.

Namun, wanita yang mendekati menopause perlu berkonsultasi ke dokter apabila pendarahan tidak teratur diikuti masalah kesehatan lainnya.

Pertimbangan faktor risiko kanker rahim yang meningkat seiring bertambahnya usia.

Selain beberapa hal di atas, siklus menstruasi juga bisa berubah atau mandek karena:

  • Kehamilan atau menyusui
  • Berat badan turun drastis
  • Efek samping olahraga atau aktivitas fisik berlebihan
  • Gangguan makan anoreksia nervosa
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Kegagalan ovarium prematur
  • Penyakit radang panggul
  • Fibroid rahim

Baca juga: Cara Meredakan Sakit Perut Karena Haid

Kapan perlu waspada siklus menstruasi bermasalah?

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Wanita perlu berkonsultasi ke dokter apabila siklus menstruasinya bermasalah, beberapa tandanya:

  • Telat haid lebih dari 90 hari padahal tidak hamil
  • Haid mendadak tidak menentu padahal biasanya teratur
  • Pendarahan dengan darah segar berlangsung lebih dari tujuh hari
  • Pendarahan sangat banyak, jika biasanya cukup satu pembalut kini perlu ganti pembalut setiap dua jam
  • Siklus menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari
  • Pendarahan di antara jadwal siklus menstruasi
  • Nyeri haid parah
  • Demam dan mual setelah menggunakan pembalut

Wanita yang masih ragu-ragu dengan kondisi siklus menstruasi dan kesehatan reproduksinya tak perlu sungkan berkonsultasi ke penyedia layanan kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau