Baik merokok maupun vaping dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mulut, termasuk gusi sensitif, sakit, dan berdarah.
Begitu gusi mulai berdarah, bakteri berbahaya yang terperangkap di antara gigi dan garis gusi bisa masuk ke aliran darah, menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
Jika Anda khawatir tentang bagaimana merokok atau vaping memengaruhi kesehatan mulut Anda, bicarakan dengan dokter gigi atau dokter umum tentang alternatif atau program untuk membantu Anda berhenti melakukan kebiasana buruk itu.
13. Diabetes
Melansir WebMD, gusi berdarah atau bengkak bisa menjadi tanda peringatan diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2.
Saat Anda mengidap penyakit ini, mulut Anda tidak kuat melawan kuman, jadi Anda lebih mungkin terkena infeksi seperti penyakit gusi.
Kadar gula darah yang tinggi bersamaan dengan diabetes membuat tubuh Anda lebih sulit sembuh, yang dapat memperburuk penyakit gusi.
Untuk mengatasi gusi berdarah akibat diabates, tentu diperlukan penanganan pada faktor penyebabnya.
Secara umum pengobatan diabetes memerlukan perbaikan gaya hidup dan obat-obatan medis.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?
14. Leukemia
Gusi berdarah bisa menjadi tanda leukemia, sejenis kanker.
Trombosit darah Anda membantu tubuh Anda menghentikan pendarahan.
Jika Anda menderita leukemia, jumlah trombosit Anda rendah. Kondisi ini bisa membuat Anda lebih sulit menghentikan pendarahan di berbagai bagian tubuh Anda, termasuk gusi.
Pengobatan leukemia perlu campur tangan medis.
Beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi leukemia di antaranya yakni:
Baca juga: Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, Jenis, Pengobatan
15. Trombositopenia
Jika gusi Anda berdarah saat Anda menyikat gigi dan tidak berhenti dengan sendirinya, gusi Anda mungkin teriritasi atau Anda bisa jadi mengalami trombositopenia.
Trombositopenia adalah kondisi saat jumlah keping darah (trombosit) rendah atau di bawah nilai normal.
Jika Anda mengidap trombositopenia, tubuh Anda tidak memiliki cukup trombosit yang diperlukan untuk membentuk bekuan darah.
Hal itu dapat menyebabkan terlalu banyak pendarahan di berbagai bagian tubuh, termasuk gusi.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi trombositopenia, yakni:
Baca juga: Kurang Darah: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
16. Penyakit hemofilia
Jika Anda mengalami gusi berdarah atau pendarahan hebat saat Anda mengalami luka kecil atau perawatan gigi, itu mungkin merupakan tanda kelainan seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand.
Dengan kondisi ini, darah Anda tidak menggumpal dengan baik, sehingga Anda mungkin mengalami gusi berdarah.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hemofilia, yakni dengan pemberian suntikan faktor pembekuan darah.
17. HIV (Human Immunodeficiency Virus)
Melansir Medical News Today, HIV adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang.
Salah satu bagian tubuh yang mungkin terdampak HIV adalah mulut. Itu sebabnya orang dengan HIV biasanya selalu memiliki masalah pada mulut, termasuk gusi berdarah.
Penderita HIV punya sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga mudah terluka ataupun berdarah.
Untuk mengatasi gusi berdarah akibat HIV, tentu diperlukan penanganan pada faktor penyebabnya.
Tapi, seperti diketahui, hingga sekarang ini, belum ada obat untuk menyembuhkan HIV.
Hanya tersedia obat yang dapat memperlambat perkembangan virus, yakni disebut antiretroviral (ARV).
Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.