Hal ini dapat menyebabkan nafsu makan yang buruk, dan pada akhirnya bisa menurunkan berat badan.
Pada beberapa orang, depresi dapat meningkatkan nafsu makan.
Gejalanya bervariasi dari orang ke orang.
Gejala depresi lainnya termasuk:
Terapi perilaku, psikoterapi, dan antidepresan digunakan untuk mengobati depresi.
Baca juga: Stres pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Membantu
6. Penyakit radang usus
Penurunan berat badan yang tidak terduga mungkin merupakan gejala penyakit radang usus (IBD).
IBD adalah istilah yang mencakup beberapa gangguan inflamasi kronis pada saluran pencernaan.
Dua jenis yang paling umum adalah penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
Peradangan kronis IBD membuat tubuh Anda berada dalam keadaan katabolik, yang berarti terus-menerus menggunakan energi.
IBD juga mengganggu ghrelin (hormon kelaparan) dan leptin (hormon rasa kenyang). Ini menyebabkan penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan.
Baca juga: 8 Gejala Usus Buntu dan Cara Membedakan dengan Penyakit Lain
Gejala penyakit radang usus lainnya meliputi:
Gejala ini dipicu oleh makanan tertentu. Jika Anda mengidap penyakit radang usus, Anda mungkin akan ragu untuk makan.
Pengobatan radang usus biasanya terdiri dari dukungan nutrisi, pengobatan, dan dalam beberapa kasus, diperlukan pembedahan.
7. PPOK
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru progresif. Ini termasuk emfisema dan bronkitis kronis.
Banyak orang dengan PPOK memiliki keduanya.
Emfisema secara perlahan merusak kantung udara di paru-paru Anda, sehingga Anda sulit bernapas.
Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok
Sedangkan, bronkitis kronis dapat menyebabkan radang saluran udara yang membawa udara ke paru-paru Anda. Ini menghasilkan masalah lendir, batuk, dan pernapasan.
Pada tahap awal, beberapa orang dengan PPOK mungkin tidak menunjukkan gejala.
Tetapi jika muncul, gejalanya dapat berupa:
Sementara pada tahap selanjutnya, PPOK dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Pernapasan yang sulit membakar banyak kalori.
Menurut Cleveland Clinic, orang dengan PPOK mungkin membutuhkan kalori 10 kali lebih banyak untuk bernapas daripada orang tanpa PPOK.
Bisa juga terasa tidak nyaman untuk makan dan bernapas pada saat bersamaan.
Baca juga: 8 Gejala Awal PPOK yang Perlu Diwaspadai
Gejala PPOK parah juga termasuk:
Penyebab utama PPOK adalah merokok.
Paparan iritan dalam jangka panjang seperti polusi udara dan debu juga dapat menyebabkan penyakit ini.
Sementara, penanganan PPOK bisa berupa obat-obatan, seperti bronkodilator, dan terapi paru-paru, seperti terapi oksigen.
8. Endokarditis
Endokarditis menyebabkan peradangan pada lapisan dalam jantung atau endokardium.
Kondisi ini berkembang ketika kuman (biasanya bakteri) memasuki aliran darah dan berkumpul di jantung.
Melansir Medical News Today, kebanyakan penderita endokarditis mengalami demam. Ini mungkin muncul bersamaan dengan nafsu makan yang buruk.
Baca juga: 12 Penyebab Serangan Jantung
Suhu tubuh yang meningkat juga dapat meningkatkan metabolisme dan membakar lemak, sehingga menyebabkan penurunan berat badan.
Gejala endokarditis lainnya termasuk:
Endokarditis jarang terjadi pada jantung yang sehat.
Kondisi medis ini lebih mungkin mempengaruhi orang dengan katup jantung yang rusak, katup jantung buatan, atau cacat jantung bawaan.
Pengobatan endokarditis sendiri mungkin termasuk pemberian antibiotik dan pembedahan.
Baca juga: Penyebab TBC yang Perlu Diwaspadai
9. Tuberkulosis (TB)
Penyebab lain dari penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan adalah tuberkulosis (TB), suatu kondisi menular yang biasanya menyerang paru-paru.
TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penurunan berat badan dan penurunan nafsu makan adalah gejala utama TB, tetapi alasannya tidak sepenuhnya dipahami.
TB menyebar melalui udara.
Anda dapat tertular TBC tanpa jatuh sakit.