KOMPAS.com - Hepatitis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peradangan hati.
Kondisi medis ini biasanya terjadi akibat infeksi virus atau kerusakan hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol, efek samping obat-obatan tertentu, atau penyakit autoimun.
Melansir Health Line, penyakit hepatitis jangka pendek (akut) sering kali tidak menunjukkan gejala yang nyata, jadi banyak orang mungkin tidak menyadarinya.
Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai
Apabila gejala berkembang, itu bisa termasuk:
Temui dokter jika Anda memiliki gejala yang terus-menerus atau mengganggu yang menurut Anda mungkin disebabkan oleh hepatitis.
Hepatitis jangka panjang (kronis) juga mungkin tidak memiliki gejala yang jelas sampai hati berhenti bekerja dengan baik (gagal hati) dan hanya dapat ditemukan selama tes darah.
Pada tahap selanjutnya dapat menyebabkan penyakit kuning, bengkak di tungkai, pergelangan kaki dan kaki, kebingungan, dan darah di tinja atau muntah.
Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai
Beberapa orang mungkin hanya mengenal penyakit hepatitis hanya terdiri dari dua jenis, yakni hepatitis A dan hepatitis B.
Padahal, merangkum NHS, penyakit hepatitis lebih tepatnya dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, yakni hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, hepatitis E, hepatitis alkoholik, dan hepatitis autoimun.
Berikut ini bedanya:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.