Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Manfaat Konsumsi Makanan Tinggi Protein

Kompas.com - 09/01/2021, 16:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Karena diet protein tinggi dapat meningkatkan metabolisme dan mengarah pada pengurangan otomatis dalam asupan kalori dan mengidam makanan, banyak orang yang meningkatkan asupan protein cenderung menurunkan berat badan hampir seketika.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2005, menemukan bahwa wanita kelebihan berat badan yang makan 30 persen kalori mereka dari protein kehilangan 5 kg dalam 12 minggu meskipun mereka tidak dengan sengaja membatasi diet.

Protein juga memiliki manfaat untuk menghilangkan lemak selama pembatasan kalori yang disengaja.

Dalam studi 12 bulan pada 130 orang yang kelebihan berat badan dengan diet kalori terbatas, kelompok protein tinggi kehilangan 53 persen lebih banyak lemak tubuh daripada kelompok protein normal yang makan jumlah kalori yang sama. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Nutrition & Metabolism (Lond) pada 2012.

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

Tentu saja, menurunkan berat badan hanyalah permulaan.

Mempertahankan penurunan berat badan merupakan tantangan yang jauh lebih besar bagi kebanyakan orang.

Peningkatan asupan protein yang sederhana telah terbukti membantu pemeliharaan berat badan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity and Related Metabolic Disorders pada 2014, dijelalskan bahwa meningkatkan protein dari 15 persen menjadi 18 persen kalori mengurangi berat badan kembali hingga 50 persen.

Jadi, jika Anda ingin menjaga berat badan berlebih, pertimbangkan untuk meningkatkan asupan protein secara permanen.

8. Tidak membahayakan ginjal yang sehat

Banyak orang yang salah percaya bahwa asupan protein tinggi membahayakan ginjal.

Baca juga: 10 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Ginjal

Memang benar bahwa membatasi asupan protein dapat bermanfaat bagi penderita penyakit ginjal yang sudah ada sebelumnya. Ini tidak boleh dianggap sepele, karena masalah ginjal bisa sangat serius.

Namun, meskipun asupan protein tinggi dapat membahayakan individu dengan masalah ginjal, hal itu tidak ada hubungannya dengan orang dengan ginjal yang sehat.

Faktanya, banyak penelitian menggarisbawahi bahwa diet tinggi protein tidak memiliki efek berbahaya pada orang tanpa penyakit ginjal.

9. Membantu tubuh memperbaiki diri setelah cedera

Protein dapat membantu tubuh Anda pulih setelah cedera.

Ini sangat masuk akal, karena protein dapat membantu pembentukan blok bangunan utama jaringan dan organ Anda.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa makan lebih banyak protein setelah cedera dapat membantu mempercepat pemulihan.

Salah satu studi yang mengungkapkan hal tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Nutrition in Clinical Practice pada 2006 dengan judul “Pengeluaran energi dan kebutuhan protein setelah cedera traumatis”.

Baca juga: 18 Makanan yang Mengandung Vitamin E Tinggi

10. Membantu tetap bugar seiring bertambahnya usia

Salah satu konsekuensi dari penuaan adalah otot Anda secara bertahap melemah.

Kasus yang paling parah disebut sebagai sarcopenia terkait usia, yang merupakan salah satu penyebab utama kelemahan, patah tulang, dan penurunan kualitas hidup di antara orang dewasa yang lebih tua.

Makan lebih banyak protein adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi kerusakan otot terkait usia dan mencegah sarcopenia.

Tetap, aktif secara fisik juga penting, dan mengangkat beban atau melakukan semacam latihan ketahanan dapat menghasilkan keajaiban.

Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, standar angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia, yakni 62-66 gram per hari untuk laki-laki dan 56-59 gram per hari untuk perempuan.

Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi

Untuk memenuhi kebutuhan protein harian tersebut, beberapa makanan tinggi protein berikut baik dikonsumsi:

  • Telur
  • Almond
  • Dada ayam
  • Oat
  • Keju cottage
  • Greek yogurt
  • Susu
  • Brokoli
  • Daging sapi tanpa lemak
  • Quinoa
  • Biji labu
  • Semua jenis ikan
  • Udang
  • Kacang-kacangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com