Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Manfaat Konsumsi Makanan Tinggi Protein

Kompas.com - 09/01/2021, 16:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Baik penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Bone and Mineral Research pada 2009 maupun The American Journal of Clinical Nutrition pada 1999, mengungkap bahwa orang yang makan lebih banyak protein cenderung mempertahankan massa tulang dengan lebih baik seiring bertambahnya usia dan memiliki risiko osteoporosis dan patah tulang yang jauh lebih rendah.

Baca juga: 9 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Tulang

Ini sangat penting bagi wanita, yang berisiko tinggi terkena osteoporosis setelah menopause.

Makan banyak protein dan tetap aktif adalah cara yang baik untuk membantu mencegah hal itu terjadi.

4. Meredam keinginan untuk ngemil 

Mengidam makanan berbeda dengan rasa lapar pada umumnya.

Ini bukan hanya tentang tubuh Anda yang membutuhkan energi atau nutrisi, tetapi otak Anda membutuhkan “hadiah”.

Namun, mengidam bisa sangat sulit dikendalikan.

Cara terbaik untuk mengatasinya mungkin dengan mencegahnya terjadi sejak awal.

Salah satu metode pencegahan terbaik adalah dengan meningkatkan asupan protein.

Baca juga: 8 Camilan yang Bisa Bikin Berat Badan Naik

Sebuah studi pada 2011 terhadap pria yang kelebihan berat badan menunjukkan bahwa meningkatkan protein hingga 25 persen kalori dapat mengurangi hingga 60 persen keinginan untuk ngemil di malam hari hingga setengahnya. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Obesity (Silver Spring).

Demikian pula, sebuah penelitian pada remaja putri yang kelebihan berat badan menemukan bahwa makan sarapan berprotein tinggi dapat mengurangi mengidam makanan dan ngemil larut malam.

Ini mungkin dimediasi oleh peningkatan fungsi dopamin, salah satu hormon otak utama yang terlibat dalam mengidam dan kecanduan.

5. Meningkatkan metabolisme dan meningkatkan pembakaran lemak

Makan dapat meningkatkan metabolisme Anda untuk sementara waktu.

Itu karena tubuh Anda menggunakan kalori untuk mencerna dan memanfaatkan nutrisi dalam makanan. Ini disebut sebagai thermic effect of food (TEF).

Namun, tidak semua makanan sama dalam hal ini.

Faktanya, protein memiliki efek termal yang jauh lebih tinggi daripada lemak atau karbohidrat, yakni 20–35 persen dibandingkan dengan 5–15 persen.

Asupan protein tinggi telah terbukti secara signifikan meningkatkan metabolisme dan meningkatkan jumlah kalori yang Anda bakar.

Ini bisa menghasilkan 80–100 kalori lebih banyak yang dibakar setiap hari.

Baca juga: 12 Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh untuk Bantu Turunkan Berat Badan

Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan Anda dapat membakar lebih banyak lagi.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2015, kelompok protein tinggi membakar 260 kalori lebih banyak per hari daripada kelompok rendah protein. Itu setara dengan satu jam latihan intensitas sedang per hari.

6. Menurunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyebab utama serangan jantung, stroke, dan penyakit ginjal kronis.

Menariknya, asupan protein yang lebih tinggi terbukti dapat menurunkan tekanan darah.

Dalam tinjauan terhadap 40 uji coba terkontrol, diungkap bahwa peningkatan protein menurunkan tekanan darah sistolik (angka teratas pembacaan) rata-rata 1,76 mmHg dan tekanan darah diastolik (angka terbawah pembacaan) sebesar 1,15 mmHg. Tinjauan ini diterbitkan dalam jurnal PLoS One pada 2010.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?

Bahkan, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA pada 2005, menemukan bahwa, selain menurunkan tekanan darah, diet tinggi protein juga dapat mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.

7. Membantu menjaga berat badan sehat

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau